Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta warga menaati kebijakan pemerintah pusat melarang mudik Lebaran tahun ini demi menjaga kesehatan masyarakat secara luas dari penularan COVID-19.
"Kebijakan pemerintah pusat harus ditaati karena menyangkut kesehatan masyarakat luas," katanya saat memimpin Paparan Kesiapan Pemerintah Kota Magelang Menghadapi Idul Fitri 1442 Hijriah di Aula Adipura Kencana Kompleks Kantor Wali Kota Magelang di Magelang, Jateng, Kamis.
Ia juga mengemukakan pentingnya menjaga situasi kehidupan masyarakat tetap tenang menjelang Lebaran 2021 dengan melibatkan berbagai komponen warga.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi aksi pengusaha bantu warga terdampak COVID-19
Baca juga: Wali Kota: ACT bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat Magelang
Mereka yang terlanjur mudik ke daerah itu, kata dia, harus diperlakukan secara persuasif.
"Jangan membuat Kota Magelang seperti kota yang menakutkan, santai saja. Kalau ada orang yang datang (pemudik, red.) ya pakai pendekatan persuasif," kata dia.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona jenis baru itu.
Ia optimistis jajarannya di organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah, hingga ketua RT/RW mampu bekerja dan mengawasi penegakan prokes di masyarakat.
"Terpaksa kita harus bekerja di hari-hari itu (Lebaran, red.), saya akan mendampingi 'panjenengan' (anda) semua dan mudah-mudahan selama Operasi Candi yang dicanangkan Polri dan aturan pemerintah pusat bisa kita amankan. Mudah-mudahan tidak ada klaster COVID-19 di Lebaran 2021," tandasnya.
Ia mengakui larangan mudik dan pembatasan lainnya mengakibatkan ekonomi tersendat, seperti angka okupansi hotel yang turun drastis.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo menjadi komponen vital untuk mendeteksi persebaran COVID-19 pada masa PPKM berskala mikro, terlebih menjelang Lebaran 2021 yang berpotensi lonjakan pergerakan manusia dari luar kota.
"Satgas Jogo Tonggo dalam menghadapi libur Lebaran sangat vital untuk memetakan dan mendeteksi dini di wilayah RT masing-masing," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Pelaksana Tugas Kapolres Magelang Kota AKBP R. Fidelis Purna Timoranto menjelaskan Operasi Candi kali ini tidak hanya fokus keselamatan berlalu lintas dan potensi tindak kriminal, akan tetapi juga penegakan prokes.
Titik kewaspadaan COVID-19 selama libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri, antara lain penyebaran kasus di pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, dan mobilitas warga/perjalanan.
Pihaknya bersinergi dengan Pemkot Magelang, TNI, dan instansi terkait telah menyiapkan pos pengamanan dan pelayanan di titik-titik strategis, di antaranya di Terminal Tidar, alun-alun, Kebonpolo, Simpang Trio, kawasan Shoping (Kota Magelang), dan Bandongan Kabupaten Magelang (wilayah hukum Polres Magelang Kota).
"Kebijakan pemerintah pusat harus ditaati karena menyangkut kesehatan masyarakat luas," katanya saat memimpin Paparan Kesiapan Pemerintah Kota Magelang Menghadapi Idul Fitri 1442 Hijriah di Aula Adipura Kencana Kompleks Kantor Wali Kota Magelang di Magelang, Jateng, Kamis.
Ia juga mengemukakan pentingnya menjaga situasi kehidupan masyarakat tetap tenang menjelang Lebaran 2021 dengan melibatkan berbagai komponen warga.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi aksi pengusaha bantu warga terdampak COVID-19
Baca juga: Wali Kota: ACT bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat Magelang
Mereka yang terlanjur mudik ke daerah itu, kata dia, harus diperlakukan secara persuasif.
"Jangan membuat Kota Magelang seperti kota yang menakutkan, santai saja. Kalau ada orang yang datang (pemudik, red.) ya pakai pendekatan persuasif," kata dia.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona jenis baru itu.
Ia optimistis jajarannya di organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah, hingga ketua RT/RW mampu bekerja dan mengawasi penegakan prokes di masyarakat.
"Terpaksa kita harus bekerja di hari-hari itu (Lebaran, red.), saya akan mendampingi 'panjenengan' (anda) semua dan mudah-mudahan selama Operasi Candi yang dicanangkan Polri dan aturan pemerintah pusat bisa kita amankan. Mudah-mudahan tidak ada klaster COVID-19 di Lebaran 2021," tandasnya.
Ia mengakui larangan mudik dan pembatasan lainnya mengakibatkan ekonomi tersendat, seperti angka okupansi hotel yang turun drastis.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo menjadi komponen vital untuk mendeteksi persebaran COVID-19 pada masa PPKM berskala mikro, terlebih menjelang Lebaran 2021 yang berpotensi lonjakan pergerakan manusia dari luar kota.
"Satgas Jogo Tonggo dalam menghadapi libur Lebaran sangat vital untuk memetakan dan mendeteksi dini di wilayah RT masing-masing," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Pelaksana Tugas Kapolres Magelang Kota AKBP R. Fidelis Purna Timoranto menjelaskan Operasi Candi kali ini tidak hanya fokus keselamatan berlalu lintas dan potensi tindak kriminal, akan tetapi juga penegakan prokes.
Titik kewaspadaan COVID-19 selama libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri, antara lain penyebaran kasus di pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, dan mobilitas warga/perjalanan.
Pihaknya bersinergi dengan Pemkot Magelang, TNI, dan instansi terkait telah menyiapkan pos pengamanan dan pelayanan di titik-titik strategis, di antaranya di Terminal Tidar, alun-alun, Kebonpolo, Simpang Trio, kawasan Shoping (Kota Magelang), dan Bandongan Kabupaten Magelang (wilayah hukum Polres Magelang Kota).