Batang (ANTARA) - Sebanyak 14 desa binaan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang berada di sekitar proyek pembangunan PLTU Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian LIngkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Senior Manager CSR PT BPI Bhayu Pamungkas di Batang, Rabu, mengatakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang diberikan pada 14 desa ikut mendukung upaya pengendalian perubahan iklim seperti pengelolaan bank sampah, menghentikan perilaku buang air besar sembarang (stop BABS), dan penanaman pohon.
"Pencapaian Program Proklim adalah upaya kemitraan bersama antara masyarakat, pemerintah, dan swasta," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus perbanyak "kampung iklim"
Menurut dia, untuk mengetahui tingkat kontribusi Program Kampung Iklim pada ragam kegiatan pada CSR PT BPI maka dilakukan sosialisasi dan survei kondisi terkini ke desa-desa sekitar perusahaan.
"Alhamdulillah, sebanyak 13 desa dari 14 desa yang mendapatkan apresiasi penghargaan tingkat madya dan satu tingkat pratama dari KLHK," katanya.
Bhayu mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sinergi antara swasta dan pemerintah dalam penanggulangan perubahan iklim.
"Kegiatan ini menjadi tanggung jawab bersama sehingga perusahaan dengan masyarakat dan pemangku kebijakan bersama-sama mewujudkan Program Kampung Iklim," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Batang Ahmad Handi Hakim mengatakan bahwa keberhasilan program ini merupakan kesuksesan bersama dan sinergi antara program pemerintah dan perusahaan swasta melalui program CSR.
"Kami berterima kasih dengan kertlibatan PT BPI melalui program CSR sehingga bisa mengangkat nama baik daerah. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan berkolabarasi demi kesuksesan bersama dalam membangun daerah," katanya.
Baca juga: Pemkab Pati kembali raih penghargaan Kampung Iklim Kementerian LHK
Baca juga: Berharap dari Kampung Iklim Mernek
Senior Manager CSR PT BPI Bhayu Pamungkas di Batang, Rabu, mengatakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang diberikan pada 14 desa ikut mendukung upaya pengendalian perubahan iklim seperti pengelolaan bank sampah, menghentikan perilaku buang air besar sembarang (stop BABS), dan penanaman pohon.
"Pencapaian Program Proklim adalah upaya kemitraan bersama antara masyarakat, pemerintah, dan swasta," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus perbanyak "kampung iklim"
Menurut dia, untuk mengetahui tingkat kontribusi Program Kampung Iklim pada ragam kegiatan pada CSR PT BPI maka dilakukan sosialisasi dan survei kondisi terkini ke desa-desa sekitar perusahaan.
"Alhamdulillah, sebanyak 13 desa dari 14 desa yang mendapatkan apresiasi penghargaan tingkat madya dan satu tingkat pratama dari KLHK," katanya.
Bhayu mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan sinergi antara swasta dan pemerintah dalam penanggulangan perubahan iklim.
"Kegiatan ini menjadi tanggung jawab bersama sehingga perusahaan dengan masyarakat dan pemangku kebijakan bersama-sama mewujudkan Program Kampung Iklim," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Batang Ahmad Handi Hakim mengatakan bahwa keberhasilan program ini merupakan kesuksesan bersama dan sinergi antara program pemerintah dan perusahaan swasta melalui program CSR.
"Kami berterima kasih dengan kertlibatan PT BPI melalui program CSR sehingga bisa mengangkat nama baik daerah. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan berkolabarasi demi kesuksesan bersama dalam membangun daerah," katanya.
Baca juga: Pemkab Pati kembali raih penghargaan Kampung Iklim Kementerian LHK
Baca juga: Berharap dari Kampung Iklim Mernek