Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji mengatakan penyiapan lahan seluas 450 hektare pada tahap pertama di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, sudah selesai 100 persen, sehingga pada tahun ini sudah siap untuk dibangun industri.

"Lahan seluas 450 hektare ini, 60 persen digunakan untuk industri dan 40 persen akan dibangun fasilitas umum dan khusus," katanya usai mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo di KITB, Jawa Tengah, Rabu.

Adapun ke depan, kata dia, KITB akan memfokuskan untuk mempersiapkan lahan seluas 3.100 hektare pada tahap kedua, yang pada 2022 ditargetkan sudah bisa dimulai untuk dibangun beberapa industri.

Baca juga: Korsel siap bangun pabrik kaca di KIT Batang senilai Rp5 triliun

Wihaji mengatakan dengan kehadiran beberapa industri di KITB ini dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk warga setempat maupun di sekitar Batang.

Pada 2021, kata dia, sedikitnya sudah ada tiga perusahaan asing yang akan melakukan peletakan batu pertama di KITB yaitu KCC Glass, LG Chem Ltd, dan Wavin BV.

"Produsen pipa plastik (Wavin BV) asal Belanda ini akan menanamkan modalnya sekitar Rp1,7 triliun," kata Wihaji.

Selain tiga perusahaan itu, kata dia, juga sudah ada investor yang memesan seperti industri furnitur asal China dengan permintaan lahan seluas 200 hektare, Jepang Corporate seluas 200 hektare, dan Taiwan 200 hektare.

Menurut dia, ketertarikan sejumlah perusahaan yang melakukan relokasi maupun membuat pabrik barunya di KIT Batang itu karena harga yang ditawarkan sangat kompetitif, akses yang mudah dan terjangkau dengan adanya jalur Jalan Tol Trans-Jawa serta kereta api.

"Banyak kelebihan yang kami tawarkan pada investor, terlebih suasananya juga sangat bagus, view juga cocok. Pak Presiden juga menyambut baik progres pembangunan KITB karena sudah on the track termasuk potensi relokasi untuk industri dari beberapa negara yang bisa pindah ke Batang," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi pastikan mulai bangun di KITB pada Mei 2021
Baca juga: Pemerintah optimistis KIT-Batang jadi penopang ekonomi nasional

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024