Purwokerto (ANTARA) - Karantina Pertanian Cilacap, Jawa Tengah, terus meningkatkan sinergitas dengan seluruh entitas baik unsur pemerintah daerah maupun pelaku usaha dalam upaya mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian, kata Kepala Karantina Pertanian Cilacap Dwi Astuti.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, Dwi mengatakan hal itu sejalan dengan tugas Karantina Pertanian Cilacap dalam melakukan pengawasan keamanan serta pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian di wilayah kerjanya.

Menurut dia, pihaknya bersama lima kepala dinas dari Kabupaten Banyumas saat acara Temu Koordinasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digelar di Aula Karantina Pertanian Cilacap pada tanggal 15 April 2021, sepakat untuk menindaklanjuti pengembangan potensi ekspor komoditas pertanian.

Baca juga: Karantina Pertanian Cilacap periksa sampel cengkih dikirim ke India

Ia mengatakan lima kepala dinas tersebut terdiri atas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dan Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu.

"Alhamdulillah, dukungan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha di Kabupaten Banyumas luar biasa," katanya.

Ia mengatakan dukungan tersebut diwujudkan dengan pembentukan tim terpadu di Kabupaten Banyumas guna mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian.

Menurut dia, pembentukan tim terpadu tersebut akan melibatkan beberapa sumber daya manusia yang berkompeten sesuai bidangnya. 

"Hasil rumusan tim terpadu diharapkan segera mendapatkan pengesahan dari Bupati Banyumas selaku kepala daerah setempat," katanya.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan berdasarkan data pada sistem perkarantinaan IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System), lalu lintas komoditas pertanian di wilayah kerja Karantina Pertanian Cilacap menunjukkan tren positif.

Menurut dia, ekspor komoditas pertanian yang tercatat di Karantina Pertanian Cilacap pada tahun 2020 mencapai lebih dari 1.000 ton dan 175.000 meter kubik.

"Berbagai komoditas potensial dari wilayah Banyumas dan sekitarnya di antaranya sarang burung walet, gula merah, kemiri, dan kayu olahan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut dimaksudkan untuk merumuskan tindak lanjut yang perlu dilakukan pemerintah daerah seperti perumusan kebijakan, strategi, program, serta langkah operasional peningkatan nilai tambah dan daya saing. 

Menurut dia, upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian harus dimulai dari perubahan pola pikir sumber daya manusia, yaitu para petani itu sendiri. 

"Serta perlunya program pendampingan dari pemerintah agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, misalnya melalui perbaikan cara budi dayanya, pengemasan, dan pemasaran hasil pertaniannya," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil memberikan apresiasi atas antusiasme Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam mendukung program Gratieks.

Menurut dia, Gratieks adalah gerakan yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mendorong peningkatan ekspor pertanian.

"Seluruh jajaran Karantina Pertanian termasuk di Cilacap siap mendukung upaya menyejahterakan petani, salah satunya mendorong ekspor ini. Kami siap memberikan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, dukungan dan akses informasi ekspor seluas-luasnya. Untuk ekspor, kami gelar karpet merah, ini pesan Bapak Menteri Pertanian," katanya. 

Baca juga: Bibit lada asal Cilacap dipasarkan hingga Lampung
Baca juga: Ganjar lepas ekspor 584 ton produk perikanan asal Jawa Tengah

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024