Purwokerto (ANTARA) - Pejabat Karantina Pertanian Cilacap melakukan pemeriksaan terhadap tiga macam cengkih asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan berat sekitar 500 gram yang akan dikirim ke India sebagai sampel bagi calon pembeli di negara itu.

"Kemarin, tanggal 22 September, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga macam cengkih milik saudara Djunaidi yang berasal dari Banyumas," kata Kepala Karantina Pertanian Cilacap Puji Hartono dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, sampel cengkih tersebut dipastikan bebas dari serangga hidup sehingga kualitasnya tetap terjaga hingga sampai kepada calon pembeli di India.

Baca juga: Masuki musim panen, harga cengkih di Batang merosot

"Dengan demikian, sampel cengkih milik Djunaidi ini akan mendatangkan permintaan ekspor dari India," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Karantina Pertanian Cilacap akan terus mendampingi petani seperti Djunaidi yang berpotensi menjadi calon eksportir baru yang akan menambah volume ekspor nasional.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meminta agar Badan Karantina Pertanian (Barantan) dapat mengawal program Gerakan Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian.

"Makin banyak petani yang dapat menembus pasar ekspor, tentu akan semakin membuka peluang peningkatan kesejahteraan para petani Indonesia," katanya. 

Sementara itu, Kepala Barantan Ali Jamil mengatakan berdasarkan informasi dari sistem perkarantinaan IQFAST Barantan diketahui bahwa India merupakan negara terbesar yang menyerap cengkih Indonesia selama tiga tahun terakhir, disusul Vietnam, Pakistan, dan Singapura.

Menurut dia, hal itu diketahui berdasarkan volume ekspor cengkih Indonesia ke India selama tahun 2020 sebanyak 7.863 ton atau 27,2 persen dari total ekspor cengkih disusul Vietnam dan Pakistan.

"Bahkan, ekspor cengkih ke India pada tahun 2019 mencapai 555.877 ton atau 66,9 persen disusul Vietnam yang menyerap 6,1 persen dan Singapura sebesar 4 persen," katanya.

Baca juga: Bupati Pekalongan sarankan petani cengkih gunakan pupuk kandang
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024