Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di daerahnya bertambah 9 kasus sehingga terakumulasi menjadi 6.456 kasus.

Penambahan 9 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali itu terjadi pada Selasa (20/4), atau menurun dibanding hari sebelumnya yang sempat meningkat cukup signifikan yakni 109 kasus, kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Rabu.

"Boyolali, yang beberapa pekan sebelumnya sudah masuk zona resiko rendah atau warna kuning. Namun, adanya penambahan 109 kasus COVID-19, pada Senin (19/4), menjadi meningkat kembali masuk zona resiko sedang atau warna oranye," kata Ratri.

Menurut dia, dari 109 kasus COVID-19 tersebut sebanyak 36 kasus merupakan kejadian baru dan 73 kasus kontak erat dengan kasus sebelumnya.

Meskipun, kata dia, dengan penambahan 9 kasus COVID-19 di Boyolali, yang saat ini, menurun, dan secara terakumulasi menjadi 6.456 kasus. Namun, yang masih dirawat di rumah sakit ada sebanyak 62 kasus dan menjalani isolasi mandiri 138 kasus.

"Jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh dari terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali sudah cukup tinggi yakni 6.004 kasus atau sekitar 93 persen," katanya.

Jumlah yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali, sebanyak 252 kasus atau sekitar 3,9 persen.

Oleh karena itu, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19, di Boyolali, yakni 2,39 atau masuk zona risiko sedang atau warga oranye.

Kendati demikian, pihaknya terus meminta agar masyarakat di Boyolali tetap menjaga protokol kesehatan pada adaptasi kebiasaan baru, meski program vaksinasi sudah berjalan lancar.

"Kami minta masyarakat jangan terlena dengan protokol kesehatan sehingga angka kasus COVID-19 dapat ditekan dan cepat berakhir," katanya. 
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024