Semarang (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi dan mendukung penuh pelatihan yang digelar selama dua hari tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan 'workshop' dengan topik media sosial. Sejak dilantik, saya langsung membentuk tim untuk menangani aduan masyarakat melalui medsos," katanya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga menginstruksikan kepada perangkat daerah, camat, lurah agar aktif mengunggah kegiatan ke medsos, termasuk melayani aduan masyarakat.
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly menjelaskan upaya menjaga Indonesia dilakukan berbagai lini termasuk di media sosial sebab penyebaran paham radikal itu justru melalui dunia maya.
"Kegiatan ini sekaligus menyiratkan untuk memberi pesan ke media sosial karena media sosial potensial menjadi media penjalaran terorisme," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini menambahkan, pesan konten sejuk atau rahmah tidak melulu soal dalil, melainkan bisa terkait anugerah Allah terhadap Indonesia.
"Bagaimana kerukunan yang ada di Indonesia tercapai, bagaimana hal baik terkait persaudaraan dan kemanusiaan bisa dikampanyekan terus menerus karena itu bagian dari rahmatan lilalamin," katanya.
Bagi Gus Sholah, siapapun bisa menjadi agen kesejukan beragama di media sosial dna tidak perlu menjadi orang yang paham betul dalil agama, tapi dengan menyebarkan pesan sejuk di media sosial dari guru atau kiai yang ada lingkungan sekitar sangat bisa dilakukan.
"Indonesia sebagai negara besar berikut keberagaman yang ada di dalamnya, kita punya kewajiban untuk ikhtiar menjaganya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Bidang Media dan Teknologi Informasi Muhammad Nur Huda menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang telah terencana sekaligus rangkaian peringati Harlah Ke-87 GP Ansor.
Workshop diikuti oleh peserta kader Ansor yang memiliki latar bekang bidang Media dan Cyber Ansor dari masing-masing cabang di Solo Raya dengan basis peserta dari unsur PAC atau kecamatan yaitu Solo, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo.
"Ada 35 peserta dari berbagai daerah di Solo Raya, mereka akan digembleng untuk menjadi penyebar konten sejuk dan rahmah," kata Huda.
Kegiatan pelatihan ini rencananya akan digelar secara roadshow di tiap keresidenan di Jateng.
Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow yang menghadirkan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr Imam Taufiq, Kepala Diskominfo Provinsi Jateng Riena Retnaningrum, Ketua FKPT Jateng Prof Dr Syamsul Maarif.
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah menggelar pelatihan jurnalistik dan teknologi informasi di The Sunan Hotel Solo pada 16-17 April 2021 sebagai bagian dari ikhtiar dalam menyebarkan konten agama yang sejuk di media sosial.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi dan mendukung penuh pelatihan yang digelar selama dua hari tersebut.
"Saya sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan 'workshop' dengan topik media sosial. Sejak dilantik, saya langsung membentuk tim untuk menangani aduan masyarakat melalui medsos," katanya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga menginstruksikan kepada perangkat daerah, camat, lurah agar aktif mengunggah kegiatan ke medsos, termasuk melayani aduan masyarakat.
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly menjelaskan upaya menjaga Indonesia dilakukan berbagai lini termasuk di media sosial sebab penyebaran paham radikal itu justru melalui dunia maya.
"Kegiatan ini sekaligus menyiratkan untuk memberi pesan ke media sosial karena media sosial potensial menjadi media penjalaran terorisme," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini menambahkan, pesan konten sejuk atau rahmah tidak melulu soal dalil, melainkan bisa terkait anugerah Allah terhadap Indonesia.
"Bagaimana kerukunan yang ada di Indonesia tercapai, bagaimana hal baik terkait persaudaraan dan kemanusiaan bisa dikampanyekan terus menerus karena itu bagian dari rahmatan lilalamin," katanya.
Bagi Gus Sholah, siapapun bisa menjadi agen kesejukan beragama di media sosial dna tidak perlu menjadi orang yang paham betul dalil agama, tapi dengan menyebarkan pesan sejuk di media sosial dari guru atau kiai yang ada lingkungan sekitar sangat bisa dilakukan.
"Indonesia sebagai negara besar berikut keberagaman yang ada di dalamnya, kita punya kewajiban untuk ikhtiar menjaganya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Bidang Media dan Teknologi Informasi Muhammad Nur Huda menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang telah terencana sekaligus rangkaian peringati Harlah Ke-87 GP Ansor.
Workshop diikuti oleh peserta kader Ansor yang memiliki latar bekang bidang Media dan Cyber Ansor dari masing-masing cabang di Solo Raya dengan basis peserta dari unsur PAC atau kecamatan yaitu Solo, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo.
"Ada 35 peserta dari berbagai daerah di Solo Raya, mereka akan digembleng untuk menjadi penyebar konten sejuk dan rahmah," kata Huda.
Kegiatan pelatihan ini rencananya akan digelar secara roadshow di tiap keresidenan di Jateng.
Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow yang menghadirkan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr Imam Taufiq, Kepala Diskominfo Provinsi Jateng Riena Retnaningrum, Ketua FKPT Jateng Prof Dr Syamsul Maarif.