Magelang (ANTARA) - Satuan Tugas Proklim Desa Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melaksanakan bersih-bersih Sungai Buthek dilanjutkan menebar bibit ikan di sungai tersebut.

"Aksi ini digelar untuk menjaga kebersihan sungai agar tetap sehat. Kami juga menebar berbagai jenis ikan di Sungai Buthek dan saluran irigasi," kata Ketua Satgas Proklim Desa Margoyoso Bariah dalam siaran pers di Magelang, Senin.

Ia menuturkan bersih-bersih sungai dibagi menjadi tiga tim, diawali dari wilayah Jembatan Kragan Dusun Tubansari, Jembatan Bengkekan, dan Dam Ngelis perbatasan Dusun Sabrang-Kalisari.

Berbagai lembaga desa yang terlibat di antaranya BPD, PKK, BP Spams, Karang Taruna, komunitas pemancing, kader kesehatan, Relawan Kebencanaan Fortis, KPMD, Koperbam, Ansor, dan Babinsa-Bhabinkantibmas Desa Margoyoso.

Ia mengatakan selain memperingati Hari Air Dunia, aksi bersih-bersih ini merupakan program kerja dari Satgas Proklim 2021. Sampah yang diambil seperti sampah plastik dan sampah organik. Satgas Proklim terus berikhtiar menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

"Aksi ini diikuti sekitar 35 orang, yang mewakili dari lembaga yang ada di desa. Selain momentum memperingati Hari Air, hal ini juga untuk menyongsong Bulan Suci Ramadan 2021," katanya.

Menurut dia, sungai tempat penting untuk selalu dijaga. Namun demikian, keberadaannya terkadang hanya untuk tempat pembuangan sampah, seperti sampah organik, nonorganik, dan sampah kaca. Hal ini mengundang keprihatinan para pengurus Satgas Proklim dan Pemerintah Desa Margoyoso.

"Maka dari itu, kami berupaya untuk menyadarkan masyarakat yang masih sering membuang sampah di sungai. Agar mereka tidak lagi membuang sampah sembarangan," katanya.

Baca juga: TNI dan warga Kudus bersihkan Sungai Piji antisipasi banjir

Selain menyisir sampah di pinggir sungai, warga memungut sampah yang tersangkut di tengah sungai. Sampah-sampah yang sudah diambil dimasukkan dalam karung, kemudian dikumpulkan ke beberapa titik, yang nantinya dipusatkan dalam satu pembuangan sampah.

"Program lain dari Satgas Proklim adalah pengelolaan sampah, yang diurus oleh kelompok tersendiri agar masyarakat tidak membuang sampah di sembarang tempat," katanya.

Program-program lain yang sudah dijalankan Satgas Proklim, antara lain penghijauan Desa Margoyoso. Beberapa bulan sebelumnya, penghijauan juga menggandeng lembaga desa dan dihadiri Camat Salaman Yusuf Ari Wibowo, perwakilan Polsek dan Koramil Salaman.

"Ikhtiar kita bersama, agar alam Margoyoso tetap asri dan lestari terus," katanya.

Kepala Desa Margoyoso Adi Daya Perdana menyampaikan sampah hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat secara menyeluruh. Hampir pasti, semua rumah tangga menghasilkan sampah setiap hari.

Ia menuturkan jangan sampai ke depan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan ini justru menjadi musibah. Maka perlu kesadaran bersama antara pemerintah, lembaga desa, dan masyarakat.

Baca juga: Gerakkan ekonomi, BRI bersihkan Sungai Kalisari Semarang

Di akhir 2020, Desa Margoyoso dinobatkan sebagai Kampung Proklim Utama oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain mendapatkan tropi, Margoyoso juga menerima sertifikat, sebagai bentuk apresiasi masyarakatnya sudah menjaga lingkungan hidup dengan baik. Margoyoso, satu-satunya desa di Kabupaten Magelang yang menerima tropi dan serifikat sebagai Kampung Proklim Utama.

"Maka kegiatan bersih-bersih sungai ini upaya kami mengingatkan kembali agar tradisi menjaga lingkungan yang sudah dilaksanakan dengan baik untuk terus dijaga," katanya.

Ia menyampaikan tebar bibit ikan sebagai upaya menjaga ekosistem sungai. Sekitar 550 benih ikan terdiri atas ikan mas, nila, dan melem ditebar di sungai dalam kegiatan ini.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024