Purwokerto (ANTARA) - Keluarga besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendeklarasikan UMP Kampus Sehat yang bebas dari asap rokok dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Deklarasi tersebut dilaksanakan saat apel besar yang dipimpin Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Lapangan Mas Mansoer, Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Senin.
Apel besar yang bertepatan dengan Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 5 April 2021, itu diikuti pimpinan, dosen, dan karyawan UMP serta dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banyumas.
Saat memberi sambutan, Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengapresiasi tekad UMP yang ingin mewujudkan kampus sehat dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Terkait dengan Milad ke-56, dia mengharapkan hal itu bisa menjadi momentum bagi keluarga besar UMP dalam memantapkan tekad, semangat, dan komitmen untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meluluskan sarjana-sarjana yang berkualitas dari berbagai disiplin ilmu.
"Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto atas peran serta, sumbangsih, dan dedikasinya selama ini dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Banyumas," katanya.
Selain itu, kata dia, hadirnya UMP mampu menjadi pendorong dan pendongkrak tumbuh kembangnya kegiatan perekonomian khususnya di wilayah Dukuhwaluh dan sekitarnya.
"Semoga apel besar yang kita lakukan pada hari ini (5/4) menjadi wujud tekad, semangat, dan komitmen kita semua dalam mendukung UMP menjadi universitas yang unggul, modern, dan Islami," katanya.
Sementara itu, saat memberikan testimoni, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan mengatakan Kampus Sehat yang dideklarasikan oleh UMP merupakan pertama di Purwokerto.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sangat mendukung deklarasi tersebut, karena di dalamnya mengusung keinginan UMP untuk mewujudkan kampus yang indah, aman, bersih, dan sehat dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 serta bebas dari asap rokok.
"Ini luar biasa, sehingga kami tidak mungkin menjumpai puntung rokok di wilayah ini (kampus UMP, red.)," katanya.
Saat ditemui wartawan usai apel besar, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan ada tiga poin penting dalam deklarasi UMP Kampus Sehat, yakni perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kampus tanpa rokok.
Selain itu, kata dia, kampus yang taat pada protokol kesehatan untuk melawan COVID-19 serta terciptanya kampus yang bersih, sehat, dan nyaman. "Ini penting untuk menjadi suasana pendidikan yang memang nanti akan melahirkan orang-orang baru, pemimpin masa depan," katanya.
Terkait hal itu, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan surat keputusan Rektor UMP tentang kawasan tanpa rokok, termasuk tim pengawasannya.
Disinggung mengenai persiapan perkuliahan tatap muka, dia mengatakan setelah ujian tengah semester, UMP akan menggunakan hybrid learning mulai bulan Mei 2021.
"Jadi, 30 persen mahasiswa kuliah di kampus, kemudian sisanya mengikuti kuliah di luar kelas. Bisa juga di dalam kampus tetapi tidak di ruang kelas. Jadi, kami taat pada protokol kesehatan," katanya.
Rektor mengatakan bagi mahasiswa yang hendak mengikuti perkuliahan tatap muka harus dalam kondisi sehat, sehingga bisa lolos skrining saat memasuki wilayah Purwokerto.
Saat akan masuk kampus, katanya, mahasiswa harus lolos dalam pemeriksaan GeNose C19 yang disediakan UMP secara gratis.
"Kemudian, bisa masuk ruangan dengan catatan memakai masker, suhu tubuh rendah, dan taat protokol kesehatan selama di kelas. Pencanangan Kampus Sehat juga dalam rangka persiapan perkuliahan tatap muka," katanya.
Deklarasi tersebut dilaksanakan saat apel besar yang dipimpin Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Lapangan Mas Mansoer, Kampus I UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Senin.
Apel besar yang bertepatan dengan Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 5 April 2021, itu diikuti pimpinan, dosen, dan karyawan UMP serta dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banyumas.
Saat memberi sambutan, Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengapresiasi tekad UMP yang ingin mewujudkan kampus sehat dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Terkait dengan Milad ke-56, dia mengharapkan hal itu bisa menjadi momentum bagi keluarga besar UMP dalam memantapkan tekad, semangat, dan komitmen untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan meluluskan sarjana-sarjana yang berkualitas dari berbagai disiplin ilmu.
"Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto atas peran serta, sumbangsih, dan dedikasinya selama ini dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Banyumas," katanya.
Selain itu, kata dia, hadirnya UMP mampu menjadi pendorong dan pendongkrak tumbuh kembangnya kegiatan perekonomian khususnya di wilayah Dukuhwaluh dan sekitarnya.
"Semoga apel besar yang kita lakukan pada hari ini (5/4) menjadi wujud tekad, semangat, dan komitmen kita semua dalam mendukung UMP menjadi universitas yang unggul, modern, dan Islami," katanya.
Sementara itu, saat memberikan testimoni, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan mengatakan Kampus Sehat yang dideklarasikan oleh UMP merupakan pertama di Purwokerto.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sangat mendukung deklarasi tersebut, karena di dalamnya mengusung keinginan UMP untuk mewujudkan kampus yang indah, aman, bersih, dan sehat dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 serta bebas dari asap rokok.
"Ini luar biasa, sehingga kami tidak mungkin menjumpai puntung rokok di wilayah ini (kampus UMP, red.)," katanya.
Saat ditemui wartawan usai apel besar, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan ada tiga poin penting dalam deklarasi UMP Kampus Sehat, yakni perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kampus tanpa rokok.
Selain itu, kata dia, kampus yang taat pada protokol kesehatan untuk melawan COVID-19 serta terciptanya kampus yang bersih, sehat, dan nyaman. "Ini penting untuk menjadi suasana pendidikan yang memang nanti akan melahirkan orang-orang baru, pemimpin masa depan," katanya.
Terkait hal itu, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan surat keputusan Rektor UMP tentang kawasan tanpa rokok, termasuk tim pengawasannya.
Disinggung mengenai persiapan perkuliahan tatap muka, dia mengatakan setelah ujian tengah semester, UMP akan menggunakan hybrid learning mulai bulan Mei 2021.
"Jadi, 30 persen mahasiswa kuliah di kampus, kemudian sisanya mengikuti kuliah di luar kelas. Bisa juga di dalam kampus tetapi tidak di ruang kelas. Jadi, kami taat pada protokol kesehatan," katanya.
Rektor mengatakan bagi mahasiswa yang hendak mengikuti perkuliahan tatap muka harus dalam kondisi sehat, sehingga bisa lolos skrining saat memasuki wilayah Purwokerto.
Saat akan masuk kampus, katanya, mahasiswa harus lolos dalam pemeriksaan GeNose C19 yang disediakan UMP secara gratis.
"Kemudian, bisa masuk ruangan dengan catatan memakai masker, suhu tubuh rendah, dan taat protokol kesehatan selama di kelas. Pencanangan Kampus Sehat juga dalam rangka persiapan perkuliahan tatap muka," katanya.