Boyolali (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan kegiatan latihan Ketangkasan Lapangan Brigade Mobil (KLBM) untuk meningkatkan kemampuan personel dalam rangka menghadapi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) khususnya di wilayah Polda Jateng.
Kegiatan KLBM yang diikuti 12 kompi Brigade Mobil (Brimob) di wilayah hukum Polda Jateng untuk meningkatkan kemampuan personel, kata Kapolda di sela membuka kegiatan KLBM, di Mako Brimob Gunung Kendil Boyolali, Kamis.
Kapolda menjelaskan, sebagai pasukan khusus di jajaran institusi Polri, Korps Brimob harus dapat menjalankan tugas dan tanggung Jawab dalam menanggulangi situasi darurat, membantu tugas-tugas kepolisian kewilayahan serta dituntut mampu menangani kejahatan intensitas tinggi terorganisir, bersenjata api dan bahan peledak.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak seluruh masyarakat perangi terorisme-radikalisme
"Kegiatan latihan ini, diharapkan meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan pasukan terkait dengan hakekat ancaman dari pada kepolisian yang bertugas memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat," kata Kapolda.
Polda Jateng yang mengemas dalam bentuk latihan KLBM tersebut, diharapkan menghasilkan pasukan Brimob yang terlatih beda dengan pasukan lainnya, di mana setiap saat bisa digerakkan kapanpun, dan dalam situasi apapun.
Tugas-tugas tersebut, lanjut Kapolda, merupakan tugas dari personel Brimob, yang harus dibuktikan dengan kemampuan prima serta pengabdian tulus ikhlas kepada masyarakat bangsa dan negara melalui implementasi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat demi terwujudnya keamanan dalam negeri ini.
"Hal ini untuk mewujudkan sosok Brimob yang trengginas, terampil, dan mahir dalam tugas, diperlukan upaya pembinaan terprogram secara periodik serta dikelola dengan manajemen yang profesional sebagaimana pelatihan yang kami laksanakan kali ini," ucap Kapolda.
Latihan ketangkasan tersebut, kata Kapolda, dengan maksud Satuan Brimob sebagai pasukan pemukul mampu meningkatkan kemampuannya, sehingga dapat penetrasi di lapangan, tanpa suatu hambatan.
Kapolda menjelaskan yang lebih penting lagi dengan adanya latihan tersebut, pasukan Brimob bisa diandalkan dalam rangka memberikan jaminan kegiatan-kegiatan kepolisian khusus di Polda Jateng.
Kapolda mengatakan tindak pidana terorisme merupakan kejahatan nasional, di samping internasional. Oleh karena itu, Polri khususnya Sat Brimob dalam rangka meningkatkan kemampuan anggotanya, dan menggiatkan jaminan keamanan itu, serta anggota sendiri baik, di Mako, dalam tugas-tugas kepolisian maupun di pos-pos terkecil sebagai simbol hadirnya negara di tengah masyarakat.
Menurut Kapolda ciri pasukan terlatih atau khusus, di mana harus terampil, mempunyai mental yang siap pakai, kapanpun dan dimanapun digerakkan serta bisa menganalisa. Sehingga, pasukan dapat mengambil tindakan yang profesional dan proporsional. Hal ini, manfaatnya latihan, dan pasukan Brimob yang tidak dimiliki oleh pasukan lainnya di Polri.
Kapolda Jateng merasa bangga di tengah pasukan Brimob Polda Jateng dalam rangka meningkatkan kemampuan, di mana yang terbaik dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat. Jangan pernah rasa ragu dengan tindak pidana terorisme, mereka adalah kejahatan yang perlu dilakukan tindakan hukum dari kepolisian. Oleh karena itu, kewaspadaan dan responsibilitas tetap dijaga.
Baca juga: Tiga terduga teroris JAD ditangkap di sejumlah wilayah
Baca juga: Densus kembali tangkap seorang terduga teroris di Makassar
Kegiatan KLBM yang diikuti 12 kompi Brigade Mobil (Brimob) di wilayah hukum Polda Jateng untuk meningkatkan kemampuan personel, kata Kapolda di sela membuka kegiatan KLBM, di Mako Brimob Gunung Kendil Boyolali, Kamis.
Kapolda menjelaskan, sebagai pasukan khusus di jajaran institusi Polri, Korps Brimob harus dapat menjalankan tugas dan tanggung Jawab dalam menanggulangi situasi darurat, membantu tugas-tugas kepolisian kewilayahan serta dituntut mampu menangani kejahatan intensitas tinggi terorganisir, bersenjata api dan bahan peledak.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak seluruh masyarakat perangi terorisme-radikalisme
"Kegiatan latihan ini, diharapkan meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan pasukan terkait dengan hakekat ancaman dari pada kepolisian yang bertugas memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat," kata Kapolda.
Polda Jateng yang mengemas dalam bentuk latihan KLBM tersebut, diharapkan menghasilkan pasukan Brimob yang terlatih beda dengan pasukan lainnya, di mana setiap saat bisa digerakkan kapanpun, dan dalam situasi apapun.
Tugas-tugas tersebut, lanjut Kapolda, merupakan tugas dari personel Brimob, yang harus dibuktikan dengan kemampuan prima serta pengabdian tulus ikhlas kepada masyarakat bangsa dan negara melalui implementasi sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat demi terwujudnya keamanan dalam negeri ini.
"Hal ini untuk mewujudkan sosok Brimob yang trengginas, terampil, dan mahir dalam tugas, diperlukan upaya pembinaan terprogram secara periodik serta dikelola dengan manajemen yang profesional sebagaimana pelatihan yang kami laksanakan kali ini," ucap Kapolda.
Latihan ketangkasan tersebut, kata Kapolda, dengan maksud Satuan Brimob sebagai pasukan pemukul mampu meningkatkan kemampuannya, sehingga dapat penetrasi di lapangan, tanpa suatu hambatan.
Kapolda menjelaskan yang lebih penting lagi dengan adanya latihan tersebut, pasukan Brimob bisa diandalkan dalam rangka memberikan jaminan kegiatan-kegiatan kepolisian khusus di Polda Jateng.
Kapolda mengatakan tindak pidana terorisme merupakan kejahatan nasional, di samping internasional. Oleh karena itu, Polri khususnya Sat Brimob dalam rangka meningkatkan kemampuan anggotanya, dan menggiatkan jaminan keamanan itu, serta anggota sendiri baik, di Mako, dalam tugas-tugas kepolisian maupun di pos-pos terkecil sebagai simbol hadirnya negara di tengah masyarakat.
Menurut Kapolda ciri pasukan terlatih atau khusus, di mana harus terampil, mempunyai mental yang siap pakai, kapanpun dan dimanapun digerakkan serta bisa menganalisa. Sehingga, pasukan dapat mengambil tindakan yang profesional dan proporsional. Hal ini, manfaatnya latihan, dan pasukan Brimob yang tidak dimiliki oleh pasukan lainnya di Polri.
Kapolda Jateng merasa bangga di tengah pasukan Brimob Polda Jateng dalam rangka meningkatkan kemampuan, di mana yang terbaik dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat. Jangan pernah rasa ragu dengan tindak pidana terorisme, mereka adalah kejahatan yang perlu dilakukan tindakan hukum dari kepolisian. Oleh karena itu, kewaspadaan dan responsibilitas tetap dijaga.
Baca juga: Tiga terduga teroris JAD ditangkap di sejumlah wilayah
Baca juga: Densus kembali tangkap seorang terduga teroris di Makassar