Solo (ANTARA) - Tokoh televisi Helmi Yahya menyatakan produk asal Kota Solo MakanKu bisa menjadi ajang wisata kuliner Indonesia karena beragamnya menu yang disediakan oleh makanan siap santap tersebut.

"Produk MakanKu ini luar biasa sekali, ada ratusan menu khas nusantara yang dikemas dalam MRE (meal ready eat) dengan cita rasa khas yang enak. Bahkan bisa jadi ajang promosi wisata kuliner Indonesia," katanya di Solo, Minggu petang.

Bahkan, ia mengaku siap membawa produk ini lebih mendunia sehingga makin dikenal oleh pasar. Apalagi, dikatakannya, di tengah gempuran produk makanan siap saji dari luar negeri, MakanKu hadir dengan konsep yang sama namun tidak meninggalkan cita rasa lokal.

Bahkan, pada kesempatan tersebut ia juga melihat langsung proses produksi makanan dengan kemasan berteknologi pemanas ini.

"Pabriknya banyak mesin modern namun tidak meninggalkan sentuhan tangan dalam produksinya. Semua bumbu asli dan lengkap jadi cita rasa khas, termasuk ada menu Ikan Pindang khas Palembang asal saya, rasanya khas," katanya.

Bahkan, ia juga ingin mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno untuk mencicipi produk tersebut.

"Apalagi pak Jokowi minta kita mencintai produk lokal dan kebetulan ini makanan khas kuliner Solo. Dari Solo siap merambah dunia," katanya.

Sementara itu, pemilik MakanKu Puspo Wardoyo mengaku menggandeng kakak beradik Helmi Yahya dan Tantowi Yahya untuk mempromosikan produk tersebut.

"Helmi menyiapkan program promosi untuk MakanKu, bahkan bersama dengan Tantowi Yahya juga menyiapkan semacam outlet bersama di Selandia baru. Kami siap untuk MakanKu go publik," katanya.

Ia mengatakan MakanKu sendiri merupakan produk "meal ready eat" (MRE) yang diciptakannya untuk program haji sehingga usahanya dalam payung Wong Solo Group bisa mendapatkan kontrak katering untuk ibadah haji.

Ia mengatakan salah satu modal untuk menjadikannya produk tersebut makin mendunia adalah memasarkan MakanKu melalui 300 outlet Wong Solo Group yang saat ini sudah tersebar di sejumlah Negara.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024