Magelang (ANTARA) - Forum Guru Sadar Literasi (Garasi) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyelenggarakan lokakarya penyusunan antologi puisi dan cerpen untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa Sekolah Menengah Pertama di daerah itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin dalam keterangan tertulis di Magelang, Sabtu, menyatakan apresiasi atas kegiatan tersebut karena meningkatkan semangat para pelajar dalam menghasilkan suatu karya tulis.
"Kalian (siswa, red.) berani memulai menulis. Kalian berhasil menghasilkan tulisan. Itu berarti kalian telah menjadi juara," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya para siswa mengembangkan diri dengan bekal pengetahuan yang lebih luas agar semakin berkemampuan membuat karya tulis, seperti cerpen dan puisi, yang terbaik.
Narasumber dalam kegiatan di SMP Negeri 1 Muntilan dengan diikuti 37 siswa dan 27 guru pendamping berasal dari 34 SMP di daerah itu, seorang pegiat literasi di Magelang Wicahyanti Rejeki. Hadir antara lain, Tanti Zaenal Arifin, istri Bupati Magelang.
Rangkaian kegiatan, antara lain pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber literasi siswa dan guru, penampilan tari gambyong siswa SMP Negeri 1 Muntilan, literasi teknologi digital ditunjukkan beberapa siswa dengan memanfaatkan komputer jinjing, literasi budaya melalui kegiatan sanggar budaya menggali khazanah budaya Jawa seperti pewayangan dan cipta guritan.
Ketua Forum Garasi Kabupaten Magelang Ndayani mengatakan dengan dukungan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Magelang dan SMP Negeri 1 Muntilan, pihaknya mendorong penguatan budaya literasi di kalangan dunia pendidikan
Pada September 2020, pihaknya juga menggelar lokakarya penulisan "praktik terbaik" untuk guru TK, SD, dan SMP di daerah itu, sedangkan pada Jumat (19/3) mengakomodasi potensi literasi siswa SMP dengan menyelenggarakan lokakarya literasi untuk menghasilkan antologi puisi dan cerpen.
"Diharapkan dalam waktu dua pekan sudah terkumpul naskah untuk menyusun antologi, baik puisi maupun cerpen. Dan ini akan menjadi titik toleh perkembangan literasi pada siswa dan guru SMP Kabupaten Magelang," kata dia.
Ia juga mengemukakan gerakan literasi di daerah setempat selama ini, antara lain melalui lomba cipta cerpen dan puisi dalam rangkaian Festival Literasi Siswa setiap tahun yang diikuti puluhan siswa SMP. Begitu pula dengan hasil literasi lainnya para siswa yang tidak dilombakan.
"Bagi siswa yang hobi menulis dan dipercaya sekolahnya untuk menjadi duta pada lomba-lomba, menulis mungkin hal yang mudah. Namun karya mereka juga patut dihargai dan diakui oleh masyarakat umum. Sampai saat ini belum ada yang memfasilitasi karya mereka untuk diketahui dan diakui masyarakat umum, bahkan oleh sekolahnya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Forum Garasi Kabupaten Magelang memfasilitasi karya mereka untuk dijadikan antologi cerpen dan puisi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin dalam keterangan tertulis di Magelang, Sabtu, menyatakan apresiasi atas kegiatan tersebut karena meningkatkan semangat para pelajar dalam menghasilkan suatu karya tulis.
"Kalian (siswa, red.) berani memulai menulis. Kalian berhasil menghasilkan tulisan. Itu berarti kalian telah menjadi juara," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya para siswa mengembangkan diri dengan bekal pengetahuan yang lebih luas agar semakin berkemampuan membuat karya tulis, seperti cerpen dan puisi, yang terbaik.
Narasumber dalam kegiatan di SMP Negeri 1 Muntilan dengan diikuti 37 siswa dan 27 guru pendamping berasal dari 34 SMP di daerah itu, seorang pegiat literasi di Magelang Wicahyanti Rejeki. Hadir antara lain, Tanti Zaenal Arifin, istri Bupati Magelang.
Rangkaian kegiatan, antara lain pemanfaatan buku perpustakaan sebagai sumber literasi siswa dan guru, penampilan tari gambyong siswa SMP Negeri 1 Muntilan, literasi teknologi digital ditunjukkan beberapa siswa dengan memanfaatkan komputer jinjing, literasi budaya melalui kegiatan sanggar budaya menggali khazanah budaya Jawa seperti pewayangan dan cipta guritan.
Ketua Forum Garasi Kabupaten Magelang Ndayani mengatakan dengan dukungan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Magelang dan SMP Negeri 1 Muntilan, pihaknya mendorong penguatan budaya literasi di kalangan dunia pendidikan
Pada September 2020, pihaknya juga menggelar lokakarya penulisan "praktik terbaik" untuk guru TK, SD, dan SMP di daerah itu, sedangkan pada Jumat (19/3) mengakomodasi potensi literasi siswa SMP dengan menyelenggarakan lokakarya literasi untuk menghasilkan antologi puisi dan cerpen.
"Diharapkan dalam waktu dua pekan sudah terkumpul naskah untuk menyusun antologi, baik puisi maupun cerpen. Dan ini akan menjadi titik toleh perkembangan literasi pada siswa dan guru SMP Kabupaten Magelang," kata dia.
Ia juga mengemukakan gerakan literasi di daerah setempat selama ini, antara lain melalui lomba cipta cerpen dan puisi dalam rangkaian Festival Literasi Siswa setiap tahun yang diikuti puluhan siswa SMP. Begitu pula dengan hasil literasi lainnya para siswa yang tidak dilombakan.
"Bagi siswa yang hobi menulis dan dipercaya sekolahnya untuk menjadi duta pada lomba-lomba, menulis mungkin hal yang mudah. Namun karya mereka juga patut dihargai dan diakui oleh masyarakat umum. Sampai saat ini belum ada yang memfasilitasi karya mereka untuk diketahui dan diakui masyarakat umum, bahkan oleh sekolahnya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, Forum Garasi Kabupaten Magelang memfasilitasi karya mereka untuk dijadikan antologi cerpen dan puisi.