Salatiga (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persiapan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sejumlah sekolah di Kota Salatiga, Rabu.

Sekolah-sekolah yang dikunjungi Ganjar diantaranya SMA Negeri 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMP Negeri 6 Salatiga, dan SD Negeri Dukuh 01 Salatiga.

Di sekolah tersebut, Ganjar memastikan semua sarana prasarana terkait dengan pembelajaran tatap muka sudah terpenuhi.

Baca juga: Blora siap gelar pembelajaran tatap muka
Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan skema pembelajaran tatap muka

Saat berada di SMAN 2 dan SMKN 1 Salatiga, belum ada siswa yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka sebab pihak sekolah baru menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapannya.

Di SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga, proses simulasi belajar mengajar sudah dimulai, bahkan siswa-siswi sudah mulai belajar dengan protokol ketat, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen, dan waktu pembelajaran hanya 90 menit.

"Saya ingin memastikan semua siap melaksanakan itu, tadi di SMA belum mulai karena baru mulai rapat. Di SMP dan SD sudah berjalan dan saya lihat bagus, mereka berangkat diantar orang tua, ada yang jalan kaki, jumlah maksimal per kelas hanya 50 persen dan jam pembelajaran hanya 90 menit. Jadi mudah-mudahan bisa berjalan dan siswa lebih mudah menerima pelajaran," kata Ganjar.

Orang nomor satu di Jateng itu meminta semua sekolah memastikan sarana prasarana protokol kesehatan berjalan dan harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya dan lainnya, guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," ujarnya didampingi Wali Kota Salatiga Yuliyanto.

Tidak hanya siswanya, Ganjar juga meminta
para guru juga disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan karena faktanya ada guru yang beberapa waktu lalu yang positif COVID-19.

"Makanya tim asesor harus benar-benar melakukan 'assesment', SOP dan protokol kesehatan harus dipegang betul. Kalau terjadi pelanggaran ya harus diberikan tindakan tegas, nanti saya akan pantau langsung," katanya.

Kendati demikian, Ganjar menegaskan jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus melalui tahap uji coba.

"Sekarang uji coba, jadi Juli 2021 nanti mungkin pelaksanaannya akan sedikit massal, namun saya sudah komunikasi ke Mendikbud agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau yang merah ya jangan.
Termasuk kami mendorong agar Kemenkes memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik segera divaksinasi," ujarnya.

Baca juga: Pembelajaran tatap muka harus dipersiapkan secara rinci
 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024