Purwokerto (ANTARA) - Sebanyak 8.500 guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah segera mendapatkan vaksinasi COVID-19, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi.
"Insya Allah vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 Maret 2021," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang.
Menurut dia, 8.500 guru dan tenaga kependidikan tersebut bernaung di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Cilacap, Kementerian Agama, serta perguruan tinggi yang ada di Cilacap.
Baca juga: Kemenkes: Mustahil pemerintah distribusikan vaksin bermasalah
Ia mengatakan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan tersebut juga dalam rangka persiapan menjelang pembelajaran tatap muka. "Pada prinsipnya, kami sudah mempersiapkannya. Vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik ini dilaksanakan setelah termin kedua untuk pelayan publik," katanya.
Selain guru dan tenaga kependidikan, kata dia, pihaknya juga mengalokasikan vaksinasi untuk 5.000 sasaran yang merupakan warga lanjut usia (lansia), termasuk calon jamaah haji. Kendati demikian, pelaksanaan vaksinasi bagi calon jamaah haji akan dijadwalkan kembali pada bulan Ramadhan.
"Meskipun belum pasti jadwalnya kapan untuk ibadah haji, kami prioritaskan dan akan dijadwalkan ulang pada bulan Ramadhan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dindikbud Kabupaten Cilacap Budi Santosa mengatakan pihaknya sedang mendata tenaga kependidikan dan guru yang akan menerima vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu persyaratan pembelajaran tatap muka.
Ia mengharapkan dengan adanya vaksinasi COVID-19 tersebut, bisa menambah mantap, masyarakat semakin percaya, dan Dindikbud punya energi untuk bersama-sama melayani pembelajaran tatap muka.
"Untuk apa? Untuk memotong ketidakefektifan dari 'full' daring yang seperti sekarang ini, 'lost learning'-nya yang luar biasa kita takutkan," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data awal, jumlah tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Cilacap yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 sebanyak 12.000 orang.
Namun, dalam perkembangannya, diturunkan menjadi 7.000 orang dan informasi terbaru akan diutamakan kepada guru yang berusia di atas 50 tahun.
"Angka pastinya, kami masih menunggu kabar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Mudah-mudahan tidak 50 tahun ke atas, mudah-mudahan semuanya, karena kami juga selalu koordinasi terkait dengan kuota vaksin," ujarnya.
Baca juga: Eijkman serahkan bibit vaksin Merah Putih ke Bio Farma pada akhir Maret 2021
Baca juga: Ini negara-negara yang hentikan sementara suntikan AstraZeneca
"Insya Allah vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 Maret 2021," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa siang.
Menurut dia, 8.500 guru dan tenaga kependidikan tersebut bernaung di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Cilacap, Kementerian Agama, serta perguruan tinggi yang ada di Cilacap.
Baca juga: Kemenkes: Mustahil pemerintah distribusikan vaksin bermasalah
Ia mengatakan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan tersebut juga dalam rangka persiapan menjelang pembelajaran tatap muka. "Pada prinsipnya, kami sudah mempersiapkannya. Vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik ini dilaksanakan setelah termin kedua untuk pelayan publik," katanya.
Selain guru dan tenaga kependidikan, kata dia, pihaknya juga mengalokasikan vaksinasi untuk 5.000 sasaran yang merupakan warga lanjut usia (lansia), termasuk calon jamaah haji. Kendati demikian, pelaksanaan vaksinasi bagi calon jamaah haji akan dijadwalkan kembali pada bulan Ramadhan.
"Meskipun belum pasti jadwalnya kapan untuk ibadah haji, kami prioritaskan dan akan dijadwalkan ulang pada bulan Ramadhan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dindikbud Kabupaten Cilacap Budi Santosa mengatakan pihaknya sedang mendata tenaga kependidikan dan guru yang akan menerima vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu persyaratan pembelajaran tatap muka.
Ia mengharapkan dengan adanya vaksinasi COVID-19 tersebut, bisa menambah mantap, masyarakat semakin percaya, dan Dindikbud punya energi untuk bersama-sama melayani pembelajaran tatap muka.
"Untuk apa? Untuk memotong ketidakefektifan dari 'full' daring yang seperti sekarang ini, 'lost learning'-nya yang luar biasa kita takutkan," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data awal, jumlah tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Cilacap yang akan mendapatkan vaksin COVID-19 sebanyak 12.000 orang.
Namun, dalam perkembangannya, diturunkan menjadi 7.000 orang dan informasi terbaru akan diutamakan kepada guru yang berusia di atas 50 tahun.
"Angka pastinya, kami masih menunggu kabar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Mudah-mudahan tidak 50 tahun ke atas, mudah-mudahan semuanya, karena kami juga selalu koordinasi terkait dengan kuota vaksin," ujarnya.
Baca juga: Eijkman serahkan bibit vaksin Merah Putih ke Bio Farma pada akhir Maret 2021
Baca juga: Ini negara-negara yang hentikan sementara suntikan AstraZeneca