Kudus, Jateng (ANTARA) - Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tercatat terjadi di sembilan titik yang tersebar di dua desa di Kecamatan Gebog dan terdapat dua rumah rusak akibat tertimpa material tanah longsor, Rabu.
"Tanah longsor di Desa Rahtawu tercatat ada satu titik di jalan utama menuju Rahtawu, sedangkan di Desa Menawan terdapat delapan titik yang tersebar di Dukuh Kambangan, Ndersoyo, Dukuh Jambe, Dukuh Nogosari," kata Camat Gebog Bambang Gunadi di Kudus.
Untuk tanah longsor di Desa Menawan, khususnya di Dukuh Kambangan mengakibatkan dua rumah warga rusak secara bervariasi. Sedangkan nilai kerugian ditaksir mencapai belasan juta.
Baca juga: Tanah longsor tutup akses jalan desa di Rahtawu Kudus
Tebing setinggi 20 meter yang mengalami longsor juga menutup akses jalan desa setempat, sehingga hanya bisa dilalui sepeda motor.
Pembersihkan material tanah longsor yang menutupi akses jalan di Desa Rahtawu, kata Bambang Gunadi, sudah dilakukan, sehingga sejak pukul 09.45 WIB akses jalan di Desa Rahtawu bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan di Desa Menawan masih dalam proses karena titik longsornya ada di delapan lokasi.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Menawan Hasyiruddin Freddy Arifin menambahkan dua rumah warga Desa Menawan yang rusak akibat tertimpa material longsor, yakni milik Sampurno di Dukuh Nogosari dan milik Sugiarto di Dukuh Kambangan.
Masing-masing rumah warga tersebut, mengalami kerusakan pada bagian tembok belakang setelah tidak mampu menahan material longsor, kemudian mengakibatkan tembok rumah jebol.
Pembersihan rumah kedua warga terdampak, sudah dilakukan oleh pemilik rumah dibantu warga serta para relawan bencana alam. Termasuk lokasi longsor yang menutupi akses jalan warga juga mulai ditangani warga bersama para relawan bencana serta BPBD Kudus karena sebelumnya ada akses jalan yang tertutup material longsor.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Menawan diperkirakan terjadi Rabu (24/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, setelah Selasa (23/2) malam diguyur hujan deras.
Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak malam hari diduga mengakibatkan kontur tanah menjadi labil dan mengakibatkan longsor.
Baca juga: Talud Kantor Camat Watumalang Wonosobo longsor, dua orang meninggal
Baca juga: Longsor Kalijering bencana tanah bergerak terparah di Kebumen
"Tanah longsor di Desa Rahtawu tercatat ada satu titik di jalan utama menuju Rahtawu, sedangkan di Desa Menawan terdapat delapan titik yang tersebar di Dukuh Kambangan, Ndersoyo, Dukuh Jambe, Dukuh Nogosari," kata Camat Gebog Bambang Gunadi di Kudus.
Untuk tanah longsor di Desa Menawan, khususnya di Dukuh Kambangan mengakibatkan dua rumah warga rusak secara bervariasi. Sedangkan nilai kerugian ditaksir mencapai belasan juta.
Baca juga: Tanah longsor tutup akses jalan desa di Rahtawu Kudus
Tebing setinggi 20 meter yang mengalami longsor juga menutup akses jalan desa setempat, sehingga hanya bisa dilalui sepeda motor.
Pembersihkan material tanah longsor yang menutupi akses jalan di Desa Rahtawu, kata Bambang Gunadi, sudah dilakukan, sehingga sejak pukul 09.45 WIB akses jalan di Desa Rahtawu bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedangkan di Desa Menawan masih dalam proses karena titik longsornya ada di delapan lokasi.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Menawan Hasyiruddin Freddy Arifin menambahkan dua rumah warga Desa Menawan yang rusak akibat tertimpa material longsor, yakni milik Sampurno di Dukuh Nogosari dan milik Sugiarto di Dukuh Kambangan.
Masing-masing rumah warga tersebut, mengalami kerusakan pada bagian tembok belakang setelah tidak mampu menahan material longsor, kemudian mengakibatkan tembok rumah jebol.
Pembersihan rumah kedua warga terdampak, sudah dilakukan oleh pemilik rumah dibantu warga serta para relawan bencana alam. Termasuk lokasi longsor yang menutupi akses jalan warga juga mulai ditangani warga bersama para relawan bencana serta BPBD Kudus karena sebelumnya ada akses jalan yang tertutup material longsor.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Menawan diperkirakan terjadi Rabu (24/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, setelah Selasa (23/2) malam diguyur hujan deras.
Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak malam hari diduga mengakibatkan kontur tanah menjadi labil dan mengakibatkan longsor.
Baca juga: Talud Kantor Camat Watumalang Wonosobo longsor, dua orang meninggal
Baca juga: Longsor Kalijering bencana tanah bergerak terparah di Kebumen