Boyolali (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga Jumat petang, makin menurun dibanding hari sebelumnya.
Jumlah warga terkonfirmasi positif COVID19 di Boyolali, pada Kamis (18/2), alami penambahan mencapai 49 kasus dan, Jumat ini, sebanyak 24 kasus sehingga menurun 25 kasus, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri RS Survivalina, di Boyolali, Jumat.
"Dengan bertambahnya 24 kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19, secara akumulasi menjadi 5.263 kasus," kata Ratri.
Jumlah warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali, juga cukup tinggi yakni bertambah 20 kasus sehingga total yang sembuh mencapai 4.728 kasus atau sekitar 89,8 persen, sedangkan warga yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 157 kasus atau sekitar 3 persen.
Baca juga: Klaster ponpes tambah angka kasus COVID-19 di Boyolali
Jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 106 kasus dan isolasi mandiri sebanyak 272 kasus.
Oleh karena itu, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di wilayah Boyolali hingga saat ini, di angka 1,84 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye.
Warga yang menjadi isolasi mandiri, terbanyak di Kecamatan Karanggede, yakni sebanyak 52 kasus, disusul Kota Boyolali 46 kasus, Ngemplak 30 kasus dan Tamansari 25 kasus, sedangkan kecamatan lainnya masih di bawah 10 kasus.
Pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan terbanyak di Kecamatan Teras 18 kasus, dan Ngemplak 17 kasus, sedangkan daerah lain masih di bawah 10 kasus.
Kendati demikian, dia menjelaskan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro tersebut dengan pembentukan posko hingga tingkat rukun tetangga (RT) sangat efektif menurunkan angka COVID-19. Bahkan, kegiatan operasi yustisi disiplin penegakan penerapan protokol kesehatan juga dapat mengantisipasi angka penurunan kasus COVID-19.
"Kami meminta masyarakat ikut bersama-sama tetap disiplin 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.
Baca juga: Desa Karanggeneng di Boyolali jadi percontohan PPKM mikro
Jumlah warga terkonfirmasi positif COVID19 di Boyolali, pada Kamis (18/2), alami penambahan mencapai 49 kasus dan, Jumat ini, sebanyak 24 kasus sehingga menurun 25 kasus, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri RS Survivalina, di Boyolali, Jumat.
"Dengan bertambahnya 24 kasus warga terkonfirmasi positif COVID-19, secara akumulasi menjadi 5.263 kasus," kata Ratri.
Jumlah warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali, juga cukup tinggi yakni bertambah 20 kasus sehingga total yang sembuh mencapai 4.728 kasus atau sekitar 89,8 persen, sedangkan warga yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 157 kasus atau sekitar 3 persen.
Baca juga: Klaster ponpes tambah angka kasus COVID-19 di Boyolali
Jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 106 kasus dan isolasi mandiri sebanyak 272 kasus.
Oleh karena itu, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di wilayah Boyolali hingga saat ini, di angka 1,84 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye.
Warga yang menjadi isolasi mandiri, terbanyak di Kecamatan Karanggede, yakni sebanyak 52 kasus, disusul Kota Boyolali 46 kasus, Ngemplak 30 kasus dan Tamansari 25 kasus, sedangkan kecamatan lainnya masih di bawah 10 kasus.
Pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan terbanyak di Kecamatan Teras 18 kasus, dan Ngemplak 17 kasus, sedangkan daerah lain masih di bawah 10 kasus.
Kendati demikian, dia menjelaskan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro tersebut dengan pembentukan posko hingga tingkat rukun tetangga (RT) sangat efektif menurunkan angka COVID-19. Bahkan, kegiatan operasi yustisi disiplin penegakan penerapan protokol kesehatan juga dapat mengantisipasi angka penurunan kasus COVID-19.
"Kami meminta masyarakat ikut bersama-sama tetap disiplin 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.
Baca juga: Desa Karanggeneng di Boyolali jadi percontohan PPKM mikro