Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan 2.935 tenaga kesehatan di daerah itu sudah mengikuti program vaksinasi COVID-19 dosis kedua pada bulan ini.

"Program vaksinasi COVID-19 Nakes dosis kedua bulan ini, sudah mencapai 2.935 orang atau sekitar 80,24 persen, sedangkan tertunda tujuh orang," kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Senin.

Jumlah mereka yang divaksin, katanya, masih terus bertambah sesuai jadwal waktu selang antara vaksin dosis pertama dan kedua selama 14 hari dengan sasaran 3.658 orang.

Bahkan, katanya, jumlah nakes yang akan divaksin juga bakal bertambah, karena mereka yang lansia sudah diperbolehkan untuk menggunakan vaksinasi Sinovac atau bagi nakes usia lebih dari 60 tahun.

Vaksinasi dosis pertama untuk nakes di Boyolali sudah dilaksanakan terhadap 3.564 orang atau sekitar 97,43 persen dari total sasaran 4.055 orang, sedangkan vaksinasi dosis pertama untuk nakes yang tertunda berjumlah 491 orang karena ibu hamil, menyusui, dan komorbit.

Ratri menjelaskan perkembangan data COVID-19 di Boyolali hingga Minggu (14/2) malam, bertambah 47 kasus sehingga akumulasi menjadi 5.152 kasus.

Baca juga: Menlu Peru mengundurkan diri karena skandal vaksin virus corona

Jumlah warga terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan mencapai 309 kasus dan isolasi mandiri 374 kasus. Jumlah warga Boyolali yang sembuh 4.331 orang atau sekitar 84,1 persen, sedangkan meninggal dunia karena terinfeksi virus 138 orang atau sekitar 2,7 persen.

"Bertambahnya 47 kasus COVID-19 di Boyolali itu, terdiri dari 39 kasus merupakan kejadian baru dan delapan kasus kontak erat dengan kasus sebelumnya," katanya.

Ia menyebut penyekoran Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 Boyolali hingga saat ini 1,84 atau masuk zona risiko sedang atau warna oranye.

Baca juga: Universitas Oxford bakal uji respons vaksin COVID pada anak

Pihaknya juga meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas guna mengendalikan penularan COVID-19.

"Masyarakat diminta tetap di rumah saja, jika terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah tetap menjaga 5M. Hal ini, karena cukup efektif dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.

Baca juga: Pakar: Perpres 14/2021 tingkatkan ketaatan warga ikuti vaksin COVID-19

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024