Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus mengakui belum bisa mencapai target vaksinasi terhadap seluruh tenaga kesehatan karena hingga 30 Januari 2021 baru mencapai 71,34 persen dari total tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 5.922 orang.

"Sementara yang sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 tercatat sebanyak 4.225 orang, selebihnya ada yang ditunda dan batal mengikuti vaksinasi," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo ditemui usai video conference dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Command Center Diskominfo Kudus, Senin.

Tenaga kesehatan yang belum menjalani vaksinasi, kata dia, di antaranya karena ada penyakit penyerta serta permasalahan kesehatan lainnya. Bagi tenaga kesehatan yang belum divaksin, maka akan mengikuti jadwal susulan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan bahwa sasaran vaksinasi di Kabupaten Kudus ada penambahan dari semula 5.618 nakes, kini bertambah menjadi 5.922 orang.

Dari jumlah nakes sebanyak itu, tercatat ada 5.095 tenaga kesehatan yang sudah datang dan berstatus vaksinasi. Akan tetapi, tidak semuanya tervaksin karena ada yang tertunda akibat kondisi kesehatan dan batal karena masuk kategori eksklusi.

Hasilnya yang sudah tervaksin sebanyak 4.225 orang, sedangkan tertunda pelaksanaan vaksinasinya sebanyak 344 orang dan batal sebanyak 526 orang.

"Bagi tenaga kesehatan yang batal vaksinasi karena masuk kriteria eksklusi, sedangkan tunda suatu saat nanti kalau dimungkinkan bisa dilakukan vaksinasi kembali," ujarnya.

Kabupaten Kudus sendiri mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 tahap pertama sebanyak 11.280 vaksin yang diambil tanggal 23 Januari 2021 di Gudang Farmasi Provinsi Jateng.

Rencana awal, pelaksanaan vaksinasi mulai 25 hingga 28 Januari 2021 sebagai tahapan vaksinasi untuk tahap pertama. Namun, molor hingga tanggal 30 Januari 2021. Setelah 14 hari berselang, peserta vaksinasi tahap pertama kembali menerima suntikan vaksin tahap kedua. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024