Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor Co pada Rabu (27/1) mengumumkan bahwa semua mobil baru yang dijual di pasar utama akan menggunakan penggerak listrik pada 2030, dengan tujuan dapat mempercepat target emisi netral karbon pada 2050.
Pasar utama yang dimaksud Nissan adalah Jepang, China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, lapor Reuters, Kamis.
Untuk melancarkan program itu, Nissan akan menggenjot teknologi baterai, termasuk baterai berjenis solid-state, serta terus mengembangkan teknologi e-Power untuk mobil hybrid mereka.
Baca juga: Nissan Kicks e-POWER, konsumsi BBM-nya bisa 26,9 km/liter
"Kami bertekad membantu menciptakan masyarakat yang netral karbon dan mempercepat upaya global melawan perubahan iklim," kata Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida.
Rencana Nissan itu sejalan dengan upaya pabrikan otomotif global lainnya yang beralih dari mesin diesel ke mesin listrik maupun hybrid. Jepang bahkan ingin menghapus mobil berbahan bakar minyak pada tahun 2030 untuk beralih ke moda ramah lingkungan.
Baca juga: All-New Nissan Kicks e-Power mengaspal di Indonesia, harganya?
Pasar utama yang dimaksud Nissan adalah Jepang, China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, lapor Reuters, Kamis.
Untuk melancarkan program itu, Nissan akan menggenjot teknologi baterai, termasuk baterai berjenis solid-state, serta terus mengembangkan teknologi e-Power untuk mobil hybrid mereka.
Baca juga: Nissan Kicks e-POWER, konsumsi BBM-nya bisa 26,9 km/liter
"Kami bertekad membantu menciptakan masyarakat yang netral karbon dan mempercepat upaya global melawan perubahan iklim," kata Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida.
Rencana Nissan itu sejalan dengan upaya pabrikan otomotif global lainnya yang beralih dari mesin diesel ke mesin listrik maupun hybrid. Jepang bahkan ingin menghapus mobil berbahan bakar minyak pada tahun 2030 untuk beralih ke moda ramah lingkungan.
Baca juga: All-New Nissan Kicks e-Power mengaspal di Indonesia, harganya?