Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta akan menyalurkan bantuan sosial setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali untuk meminimalisasi penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat.

"Kami putuskan bansos diberikan ke penerima manfaat tanggal 26 Januari (usai PPKM)," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Rabu.

Ia mengatakan tidak memungkinkan jika bantuan sosial diberikan saat ini mengingat pemerintah tidak ingin terjadi kerumunan yang melibatkan masyarakat.



"Nanti kita buat edaran sendiri, dilanggar sendiri ya nggak enak. Perkara dimarahi presiden, menteri sosial, gubernur 'yo wis ben', daripada terima Rp300.000 terus terpapar COVID-19 kan malah rugi semua," katanya.

Sebelumnya, untuk pembagian bantuan sosial, baik bantuan tunai maupun bantuan pangan nontunai sempat ditunda untuk sementara waktu selama PPKM diterapkan pada 11-25 Januari 2021.

Menyinggung pemberian bansos dengan melibatkan PT Pos Indonesia, wali kota mengatakan fasilitas antar hanya diberikan kepada warga lanjut usia.

"PT Pos yang diantar yang lansia saja. Kalau mengantar ke 61.000 kepala keluarga (penerima manfaat) ya 'mblenger' (tidak mungkin)," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama PT Pos Indonesia menyalurkan BST ke dua lansia di Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengatakan penyaluran BST kepada lansia maupun mereka yang berkebutuhan khusus bisa diantarkan langsung oleh petugas.

Selain itu, pengambilan bansos di kantor kelurahan maupun kecamatan wajib menghindari kerumunan.
Baca juga: Pegawai terinfeksi COVID-19, BPPKAD Surakarta tutup sementara
Baca juga: Solo tunda pemberian vaksin COVID-19 kepada sejumlah nakes

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024