Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalokasikan Rp6,7 miliar untuk penataan saluran drainase di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Sungai Kalipucang agar saat turun hujan tidak menyebabkan banjir.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp6,7 miliar tersebut sudah disiapkan pada Tahun Anggaran (TA) 2021.
"Jalan Perintis Kemerdekaan ini memang tidak ada drainase sehingga saat turun hujan terjadi genangan di sepanjang jalan itu. Oleh karena, pada 2021, kami anggarkan untuk penataan drainase maupun Sungai Kalipucang yang berada di dekat jalan itu," katanya.
Menurut dia, sebenarnya pembangunan drainase Jalan Perintis Kemerdekaan dan Sungai Kalipucang dilaksanakan pada 2020 tetapi karena ada realokasi anggaran maka pelaksanaannya ditunda.
Luapan banjir yang merendam Jalan Perintis Kemerdekaan, kata dia, karena bangunan rumah warga berada di atas Sungai Kalipucang sehingga terjadi penyempitan aliran air.
"Kondisi Sungai Kalipucang memang sudah bermasalah sejak lama karena banyak warga mendirikan bangunan di atas sungai sehingga alur air sungai menyempit," katanya.
Wihaji mengatakan normalisaai sungai sudah dilakukan oleh pemkab tetapi belum bisa maksimal karena terkendala bangunan rumah sehingga alat berat tidak bisa masuk ke lokasi itu.
"Kami secara perlahan akan memberikan edukasi masyarakat agar aliran sungai tidak menyempit dan air bisa mengalir dengan normal," kata Wihaji.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nurseto mengatakan peningkatan Jalan Perintis Kemerdekaan ini direncanakan dilaksanakan mulai Februari 2021.
"Direncanakan Februari 2021 sudah masuk lelang di LPSE. Konstruksi peningkatan Jalan Perintis Kemerdekaan yaitu rabat beton dengan lebar 7 meter dan tinggi 25 sentimeter dengan panjang 470 meter," katanya.
Ia menambahkan untuk saluran drainase akan menggunakan "U-ditch" beton sepanjang 350 meter yang diharapkan dapat meminimalisasi genangan air dan banjir.
Baca juga: Hujan deras, 80 rumah di Batang terendam banjir
Bupati Batang Wihaji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp6,7 miliar tersebut sudah disiapkan pada Tahun Anggaran (TA) 2021.
"Jalan Perintis Kemerdekaan ini memang tidak ada drainase sehingga saat turun hujan terjadi genangan di sepanjang jalan itu. Oleh karena, pada 2021, kami anggarkan untuk penataan drainase maupun Sungai Kalipucang yang berada di dekat jalan itu," katanya.
Menurut dia, sebenarnya pembangunan drainase Jalan Perintis Kemerdekaan dan Sungai Kalipucang dilaksanakan pada 2020 tetapi karena ada realokasi anggaran maka pelaksanaannya ditunda.
Luapan banjir yang merendam Jalan Perintis Kemerdekaan, kata dia, karena bangunan rumah warga berada di atas Sungai Kalipucang sehingga terjadi penyempitan aliran air.
"Kondisi Sungai Kalipucang memang sudah bermasalah sejak lama karena banyak warga mendirikan bangunan di atas sungai sehingga alur air sungai menyempit," katanya.
Wihaji mengatakan normalisaai sungai sudah dilakukan oleh pemkab tetapi belum bisa maksimal karena terkendala bangunan rumah sehingga alat berat tidak bisa masuk ke lokasi itu.
"Kami secara perlahan akan memberikan edukasi masyarakat agar aliran sungai tidak menyempit dan air bisa mengalir dengan normal," kata Wihaji.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nurseto mengatakan peningkatan Jalan Perintis Kemerdekaan ini direncanakan dilaksanakan mulai Februari 2021.
"Direncanakan Februari 2021 sudah masuk lelang di LPSE. Konstruksi peningkatan Jalan Perintis Kemerdekaan yaitu rabat beton dengan lebar 7 meter dan tinggi 25 sentimeter dengan panjang 470 meter," katanya.
Ia menambahkan untuk saluran drainase akan menggunakan "U-ditch" beton sepanjang 350 meter yang diharapkan dapat meminimalisasi genangan air dan banjir.
Baca juga: Hujan deras, 80 rumah di Batang terendam banjir