Batang (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengoptimalkan aplikasi "New Jogo Tonggo" (Jaga Tetangga) untuk penanganan dampak pandemi COVID-19 dengan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi pada perwakilan administrasi desa.
Kepala Diskominfo Kabupaten Triossy Juniarto di Batang, Senin, mengatakan bahwa pada kegiatan pelatihan ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) dan Dinas Kesehatan.
"Pelatihan pada para administrasi desa ini bertujuan untuk membantu bagaimana memasukkan segala data yang dibutuhkan seperti bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan keamanan dalam menangani dampak pandemi COVID-19 ke aplikasi Jogo Tonggo," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Puji Setyowati mengatakan peran para admin desa sangat penting untuk mempercepat pemasukan data dari tingkat rukun warga (RW).
Program "Jogo Tonggo" tersebut, kata dia, sudah digencarkan sejak 2020 tetapi pada 2021 ditingkatkan perannya dengan merevisi namanya menjadi "New Jogo Tonggo" agar penanganan dampak pandemi COVID-19 lebih maksimal.
"Melalui aplikasi ini maka kami akan mengetahui perkembangan penanganan COVID-19 pada masing-masing desa, terutama di tingkat RW. Kami berupaya memfasilitasi akses untuk memasukkan data ke aplikasi Jogo Tonggo termasuk mempermudah akses jaringan ke desa apabila ada kendala jaringan internet," katanya.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Batang Mutmainah mengatakan bahwa melalui pelatihan langsung kepada para admin desa ini diharapkan dapat memberikan percepatan segala pelaporan.
Pada aplikasi "Jogo Tonggo Baru", kata dia, akan disertakan beberapa pernyataan penyerta yang penting seputar penyakitnya, sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan, serta kerumunan massa yang mungkin terjadi.
Kepala Seksi Pengelolaan Dana Pembangunan Desa Dispermades Khaeron menambahkan para perwakilan admin desa ini dapat menularkan ilmunya pada perangkat desa lainnya agar percepatan pemasukan data dari tingkat RW ke aplikasi Jogo Tonggo dapat diketahui cepat.
Kepala Diskominfo Kabupaten Triossy Juniarto di Batang, Senin, mengatakan bahwa pada kegiatan pelatihan ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) dan Dinas Kesehatan.
"Pelatihan pada para administrasi desa ini bertujuan untuk membantu bagaimana memasukkan segala data yang dibutuhkan seperti bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan keamanan dalam menangani dampak pandemi COVID-19 ke aplikasi Jogo Tonggo," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Puji Setyowati mengatakan peran para admin desa sangat penting untuk mempercepat pemasukan data dari tingkat rukun warga (RW).
Program "Jogo Tonggo" tersebut, kata dia, sudah digencarkan sejak 2020 tetapi pada 2021 ditingkatkan perannya dengan merevisi namanya menjadi "New Jogo Tonggo" agar penanganan dampak pandemi COVID-19 lebih maksimal.
"Melalui aplikasi ini maka kami akan mengetahui perkembangan penanganan COVID-19 pada masing-masing desa, terutama di tingkat RW. Kami berupaya memfasilitasi akses untuk memasukkan data ke aplikasi Jogo Tonggo termasuk mempermudah akses jaringan ke desa apabila ada kendala jaringan internet," katanya.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Batang Mutmainah mengatakan bahwa melalui pelatihan langsung kepada para admin desa ini diharapkan dapat memberikan percepatan segala pelaporan.
Pada aplikasi "Jogo Tonggo Baru", kata dia, akan disertakan beberapa pernyataan penyerta yang penting seputar penyakitnya, sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan, serta kerumunan massa yang mungkin terjadi.
Kepala Seksi Pengelolaan Dana Pembangunan Desa Dispermades Khaeron menambahkan para perwakilan admin desa ini dapat menularkan ilmunya pada perangkat desa lainnya agar percepatan pemasukan data dari tingkat RW ke aplikasi Jogo Tonggo dapat diketahui cepat.