Purwokerto (ANTARA) - Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Purwokerto Ketty Murtini mengingatkan perlunya seseorang mempersiapkan diri dengan energi lebih besar dalam menyambut tantangan tahun yang baru di tengah pandemi COVID-19.
"Untuk menyambut tahun 2021 yang penuh tantangan di tengah pandemi COVID-19, individu perlu mempersiapkan diri dengan energi yang lebih besar dari biasanya guna menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan psikis," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dia mengatakan persiapan diri yang paling utama bisa dimulai dengan cara berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME serta meningkatkan kualitas keimanan.Selain itu, perlu melakukan introspeksi diri lebih intensif mengenai apa yang telah terjadi selama setahun belakangan.
Menurut dia, kegiatan introspeksi diri dapat membawa dampak yang positif secara psikologis. Hal itu, dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang sudah terjadi, serta apa yang harus menjadi catatan untuk tahun berikutnya.
"Ada baiknya jika kegiatan introspeksi diri ini dilakukan bersama keluarga atau bersama orang-orang terdekat agar dapat saling berbagi dan saling mengingatkan," katanya.
Setelah itu, kata dia, perlu membuat rencana yang matang untuk tahun mendatang yang didasari pada hasil introspeksi yang telah dilakukan sebelumnya. "Dari hasil evaluasi diri yang telah dilakukan tadi akan dapat dijadikan pedoman untuk menyusun rencana yang akan dijalankan untuk tahun berikutnya," katanya.
Hal itu sangat penting, kata dia, mengingat pembuatan rencana tahunan yang rinci dapat membawa dampak yang sangat baik bagi kesehatan mental seseorang.
"Membuat rencana matang ini sangat baik jika ditinjau secara psikologis, dapat membantu seseorang agar tidak stres dan membantu mempersiapkan diri jika terjadi kegagalan di kemudian hari. Kelemahan kita seringnya adalah karena menjalani sesuatu tanpa rencana matang," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa membuat rencana untuk diri sendiri akan makin baik jika disertai dengan target waktu. "Sehingga, pada tahun mendatang langkahnya akan lebih jelas dan pasti, dan pada akhirnya dapat membantu menata emosi dan pikiran individu. Tentunya harapannya adalah bahwa tahun depan akan lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan dengan adanya rencana matang setiap individu akan siap dengan segala risiko dan bisa menerima dan bisa mempersiapkan diri dengan rencana alternatif jika nantinya terjadi kegagalan.
"Nah karena itu akan lebih bagus jika menyusun rencana tersebut bersama orang terdekat, sehingga ada yang mengingatkan jika nantinya kita melenceng dari rencana awal dan dapat mengingatkan jika harapan kita terlalu tinggi dan risiko kegagalannya terlalu besar," katanya.
Dengan persiapan diri menghadapi pergantian tahun, kata dia, setiap individu akan bisa menjalani aktivitas dengan penuh semangat, lebih mudah mengelola emosi dan tidak rentan stres.
"Untuk menyambut tahun 2021 yang penuh tantangan di tengah pandemi COVID-19, individu perlu mempersiapkan diri dengan energi yang lebih besar dari biasanya guna menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan psikis," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Dia mengatakan persiapan diri yang paling utama bisa dimulai dengan cara berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME serta meningkatkan kualitas keimanan.Selain itu, perlu melakukan introspeksi diri lebih intensif mengenai apa yang telah terjadi selama setahun belakangan.
Menurut dia, kegiatan introspeksi diri dapat membawa dampak yang positif secara psikologis. Hal itu, dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang sudah terjadi, serta apa yang harus menjadi catatan untuk tahun berikutnya.
"Ada baiknya jika kegiatan introspeksi diri ini dilakukan bersama keluarga atau bersama orang-orang terdekat agar dapat saling berbagi dan saling mengingatkan," katanya.
Setelah itu, kata dia, perlu membuat rencana yang matang untuk tahun mendatang yang didasari pada hasil introspeksi yang telah dilakukan sebelumnya. "Dari hasil evaluasi diri yang telah dilakukan tadi akan dapat dijadikan pedoman untuk menyusun rencana yang akan dijalankan untuk tahun berikutnya," katanya.
Hal itu sangat penting, kata dia, mengingat pembuatan rencana tahunan yang rinci dapat membawa dampak yang sangat baik bagi kesehatan mental seseorang.
"Membuat rencana matang ini sangat baik jika ditinjau secara psikologis, dapat membantu seseorang agar tidak stres dan membantu mempersiapkan diri jika terjadi kegagalan di kemudian hari. Kelemahan kita seringnya adalah karena menjalani sesuatu tanpa rencana matang," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa membuat rencana untuk diri sendiri akan makin baik jika disertai dengan target waktu. "Sehingga, pada tahun mendatang langkahnya akan lebih jelas dan pasti, dan pada akhirnya dapat membantu menata emosi dan pikiran individu. Tentunya harapannya adalah bahwa tahun depan akan lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan dengan adanya rencana matang setiap individu akan siap dengan segala risiko dan bisa menerima dan bisa mempersiapkan diri dengan rencana alternatif jika nantinya terjadi kegagalan.
"Nah karena itu akan lebih bagus jika menyusun rencana tersebut bersama orang terdekat, sehingga ada yang mengingatkan jika nantinya kita melenceng dari rencana awal dan dapat mengingatkan jika harapan kita terlalu tinggi dan risiko kegagalannya terlalu besar," katanya.
Dengan persiapan diri menghadapi pergantian tahun, kata dia, setiap individu akan bisa menjalani aktivitas dengan penuh semangat, lebih mudah mengelola emosi dan tidak rentan stres.