Solo (ANTARA) - Terminal Tirtonadi Solo akan kembali menerapkan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan mengingat kasus COVID-19 belum menunjukkan tanda akan berhenti.

"Salah satunya untuk kru bus, kami akan kembali proaktif seperti saat KLB (kejadian luar biasa) pertama," kata Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Joko Sutriyanto di Solo, Selasa.

Ia mengatakan pengelola terminal akan melakukan operasi yang bersifat jemput bola terutama pada kru bus. Ia mengatakan nantinya akan ada sanksi sosial yang diberikan kepada para pelanggar protokol kesehatan, seperti push up.

Baca juga: Terminal Tirtonadi Solo lengang jelang Natal

"Tanggalnya (jadwal operasi) rahasia. Pada prinsipnya ini bukan memaksa masyarakat tetapi kami sadarkan," katanya.

Ia mengatakan nantinya bukan hanya kru bus yang menjadi sasaran pada operasi tersebut tetapi juga penumpang, bahkan setiap orang yang beraktivitas di kawasan Terminal Tirtonadi.

"Semua yang beraktivitas di terminal akan kami ingatkan. Kadang kan alasannya masker dilepas karena habis merokok. Ini nanti kami ingatkan agar maskernya kembali dipakai," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan memasang stiker di setiap armada yang melewati Terminal Tirtonadi berupaya kampanye ajakan menaati protokol kesehatan.

"Kami melakukan pemasangan stiker iklan layanan masyarakat. Dalam rangka mengingatkan masyarakat terkait pentingnya bermasker. Kami kerja sama dengan PO (perusahaan otobus)," katanya.

Sementara itu, dari hasil pantauan di Solo, Selasa, terlihat sejumlah sopir bus maupun kondektur tidak mengenakan masker. Bahkan, saat diingatkan oleh petugas "ramp check" mereka tetap enggan untuk memakai masker.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024