Boyolali (ANTARA) - Puskesmas Teras Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah menutup sementara pelayanan kesehatan terhadap masyarakat karena ada beberapa karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19, Sabtu.
Menurut Kepala Puskesmas Teras Boyolali Titil Fauziyah pihaknya dalam skrining melaksanakan tes usap kepada karyawan Puskesmas yang terbagi dua tahap dan hasilnya ada enam orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Skriring tes usap tahap kedua yang dilaksanakan Jumat (18/12), ada lagi dua karyawannya yang terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga totalnya ada delapan orang yang positif.
Namun, dari delapan nakes yang terkonfirmasi positif tersebut semuanya tenaga Pelayanan Kesehatan Desa (PKD). Nakes yang terkonfirmasi positif sudah dilakukan isolasi mandiri dan sebagian sudah sembuh.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan penutupan sementara pelayanan Puskesmas Teras hanya hingga Minggu (20/12) dan pelayanan akan dibuka kembali Senin (21/12)," kata Titik.
Puskesmas Teras selama ditutup dilakukan penyemprotan disinfektan baik di ruangan maupun bagian luar ruangan agar tempatnya dipastikan steril dari penyebaran virus corona.
"Puskesmas Teras mulai kembali dibuka melayani masyarakat, pada Senin (21/12)," katanya.
Baca juga: Kesembuhan pasien COVID-19 di Boyolali menjadi 82 persen
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina saat dikonfirmasi soal penutupan pelayanan kesehatan Puskesmas Teras, membenarkan. Hal ini, dilakukan karena dari pemeriksaan usap hasilnya ada delapan yang positif.
Namun, delapan orang tenaga Pelayanan Kesehatan Desa tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dan beberapa orang sudah dinyatakan sembuh.
Ratri mengatakan perkembangan data terkonfirmasi positif hingga Sabtu petang ini, ada bertambah 13 kasus sehingga total akumulasi di Boyolali ada sebanyak 2.674 kasus.
Dari jumlah akumulasi kasus COVID-19 tersebut, kata Ratri, yang masih dirawat di rumah sakit ada sebanyak 121 kasus, isolasi mandiri 252 kasus, yang dinyatakan sembuh 2.216 kasus, dan meninggal dunia 85 kasus.
Jumlah warga yang sembuh COVID-19 sudah mencapai 2.216 kasus atau 82,9 persen, sedangkan meninggal dunia 3,2 persen. Sehingga, Boyolali skoring Indeks Kesehatan Masyarakat COVID-19 masuk zona risiko sedang atau warna oranye.
Baca juga: Pengemudi bus di Terminal Penggung Boyolali jalani tes usap COVID-19
Menurut Kepala Puskesmas Teras Boyolali Titil Fauziyah pihaknya dalam skrining melaksanakan tes usap kepada karyawan Puskesmas yang terbagi dua tahap dan hasilnya ada enam orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Skriring tes usap tahap kedua yang dilaksanakan Jumat (18/12), ada lagi dua karyawannya yang terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga totalnya ada delapan orang yang positif.
Namun, dari delapan nakes yang terkonfirmasi positif tersebut semuanya tenaga Pelayanan Kesehatan Desa (PKD). Nakes yang terkonfirmasi positif sudah dilakukan isolasi mandiri dan sebagian sudah sembuh.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan penutupan sementara pelayanan Puskesmas Teras hanya hingga Minggu (20/12) dan pelayanan akan dibuka kembali Senin (21/12)," kata Titik.
Puskesmas Teras selama ditutup dilakukan penyemprotan disinfektan baik di ruangan maupun bagian luar ruangan agar tempatnya dipastikan steril dari penyebaran virus corona.
"Puskesmas Teras mulai kembali dibuka melayani masyarakat, pada Senin (21/12)," katanya.
Baca juga: Kesembuhan pasien COVID-19 di Boyolali menjadi 82 persen
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina saat dikonfirmasi soal penutupan pelayanan kesehatan Puskesmas Teras, membenarkan. Hal ini, dilakukan karena dari pemeriksaan usap hasilnya ada delapan yang positif.
Namun, delapan orang tenaga Pelayanan Kesehatan Desa tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dan beberapa orang sudah dinyatakan sembuh.
Ratri mengatakan perkembangan data terkonfirmasi positif hingga Sabtu petang ini, ada bertambah 13 kasus sehingga total akumulasi di Boyolali ada sebanyak 2.674 kasus.
Dari jumlah akumulasi kasus COVID-19 tersebut, kata Ratri, yang masih dirawat di rumah sakit ada sebanyak 121 kasus, isolasi mandiri 252 kasus, yang dinyatakan sembuh 2.216 kasus, dan meninggal dunia 85 kasus.
Jumlah warga yang sembuh COVID-19 sudah mencapai 2.216 kasus atau 82,9 persen, sedangkan meninggal dunia 3,2 persen. Sehingga, Boyolali skoring Indeks Kesehatan Masyarakat COVID-19 masuk zona risiko sedang atau warna oranye.
Baca juga: Pengemudi bus di Terminal Penggung Boyolali jalani tes usap COVID-19