Boyolali (ANTARA) - Pihak pengelola dan tim medis di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, sudah siap menerima pasien atau warga orang tanpa gejala (OTG) yang akan menjalani isolasi COVID-19 hingga sembuh.

Kepala Unit Pengelola Asrama Haji Donohudan Boyolali Bambang Sumanto, di Boyolali, Senin, mengatakan pihak penggelola Asrama Haji Donohudan Boyolali sesuai arahan dari Gubernur Jateng bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dan Kepala Dinkes Soloraya telah menyiapkan diri untuk mengamankan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Soloraya untuk menjalani isolasi.

Menurut Bambang Sumanto, Asrama Haji Donohudan yang digunakan untuk pemberangkatan calon haji dan pemulangan haji tersebut karena di tengah pandemi COVID-19 harus berbagai rasa untuk membantu warga yang terkena COVID-19 khusus OTG dikarantina di asrama haji ini.

Baca juga: Kisah dr. Sriyanto, Sp.B dari Wonogiri yang sembuh dari COVID-19

Asrama Haji Donohudan di Boyolali merupakan aset milik Pemprov Jateng bisa membantu warga untuk menjalani karantina atau isolasi COVID-19 hingga sembuh. Asrama haji Boyolali ini akan dijadikan pusat karantina COVID-19 di wilayah Soloraya.

Jumlah kamar di Gedung Medinah tiga lantai sebanyak 116 kamar terdiri lantai satu 40 kamar, lantai dua 38 kamar, dan lantai tiga 38 kamar. Sedangkan Gedung Mekah sama tiga lantai tiga, dan Gedung Safa ada 16 kamar dua lantai.

"Kami sudah persiapkan semuanya dan warga yang menjalani karantina bisa terlayani dengan baik. Kami bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dalam melayani warga isolasi di asrama haji ini," kata Bambang.

Asrama Haji Donohudan Boyolali pada musim haji bisa menampung sebanyak 2.059 tempat tidur (bed), tetapi untuk isolasi warga yang COVID-19, harus menjaga jarak bisa menampung sekitar 872 orang atau bed. Setiap kamar ada 10 bed, tetapi isolasi hanya diisi empat bed saja.

Baca juga: RS rujukan COVID-19 di Jepara mulai menambah ruang isolasi

Dokter Sigit Armunanto selaku penanggung jawab isolasi COVID-19 di Asrama Haji Donohudan Boyolali mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Dinkes sudah siap menerima warga yang akan diisolasi. Pihaknya sudah mempersiapkan tim medis selama 24 jam di Asrama Haji Donohudan Boyolali sejak Minggu (6/12) hingga sekarang.

"Kami menyiapkan dari berbagai komponen Dinkes melalui Balkemas wilayah Klaten, RS Jiwa Solo dan Klaten, serta RSUD Dr Moewardi Solo secara bergantian akan melayani warga yang diisolasi di asrama haji ini," kata dokter Sigit.

"Kami siapkan tim medis ada dokter dan perawat. Jika ada warga isolasi yang perlu penanganan medis akan dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Pasien OTG COVID-19 yang diterima untuk menjalani isolasi di asrama haji Boyolali, kata dia, dengan syarat harus ada surat rekomendasi dari Satgas Kabupaten/kota. Selain surat rekomendasi harus disertai e-KTP dan menjalani perawatan isolasi selama OTG dengan dilakukan pemeriksaan laboratorium selama tiga hingga lima hari menjalani isolasi.

Dia mengatakan tim medis dalam melayani warga yang positif COVID-19 OTG, dengan cara membangun imunitasnya sehingga harus dicek setiap hari kondisi fisiknya selama isolasi, apakah ada keluhan atau tidak. Jika ada klinis baru akan segera dirujuk ke RS.

"Kami juga mengaktifkan olahraga agar warga yang diisolasi segera sehat dan cepat sembuh," katanya.

Pihaknya membuka dan menerima pasien baru yang akan menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan Boyolali yang dikirim dari kota/kabupetn mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB dan sorenya pada pukul 16.00 WIB -pukul 19.00 WIB. 

Baca juga: RSUD Temanggung tambah ruang isolasi
Baca juga: Jalani isolasi mandiri, kondisi Bupati Cilacap dinyatakan baik
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024