Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengizinkan Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali menjadi tempat isolasi warga yang positif COVID-19.

"Kalau saya oke saja. Donohudan itu memang kita siapin kok, oke saja kalau mau dipakai. Hotel ada, Donohudan juga ada, umpama Solo mau pakai, masuk nanti sore, gak usah lama-lama," kata Ganjar di Semarang, Kamis.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu memang mendorong seluruh kabupaten/kota untuk memiliki tempat isolasi terpusat, bahkan ditargetkan sebelum 9 Desember 2020 sudah siap.

Baca juga: Antisipasi peningkatan pasien COVID-19, RS di Banyumas tambah kapasitas tempat isolasi

Menurut Ganjar, dengan adanya tempat isolasi terpadu, maka masyarakat yang terpapar COVID-19 dapat lebih nyaman saat menjalani masa karantina, dapat beristirahat dengan tenang, terkontrol, serta selalu dalam pengawasan dokter.

"Memang lebih baik terpusat, daripada isolasi di rumah. Soalnya isolasi di rumah kalau tidak memenuhi syarat, justru menjadi klaster rumah tangga. Dan sekarang, klaster rumah tangga itu menjadi klaster tertinggi di Jateng," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa ruang isolasi rumah sakit telah penuh dan mengusulkan agar Asrama Haji Donohudan difungsikan untuk menampung pasien positif COVID-19.

Pemusatan tempat isolasi di Asrama Haji Donohudan itu lebih baik daripada isolasi mandiri di rumah masing-masing karena hal itu tidak bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dan justru membahayakan anggota keluarga yang lain.(LHP)

Baca juga: Gedung eks SMPN 3 Purbalingga sebagai tempat isolasi darurat
Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Temanggung hampir penuh

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024