Purbalingga (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana meminta seluruh camat dan kepala desa di wilayah ini untuk memperkuat sosialisasi 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menyusul penambahan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.

"Kepada para camat dan kepala desa untuk makin memperkuat edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan 3M," kata Sarwa Pramana di Purbalingga, Senin.

Selain itu, dia juga meminta para kepala desa untuk memperkuat lagi sosialisasi mengenai "jogo tonggo" guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19

"Penerapan Jogo Tonggo yang mengedepankan gotong royong masyarakat harus gencar harus saling menjaga tetangga secara bersama-sama selama pandemi COVID-19," katanya.

Sarwa Pramana juga meminta kepala desa untuk mendorong warganya mengoptimalkan progam tersebut di lingkungan masing-masing.

"Para kepala desa kami minta untuk menggerakkan masyarakatnya, jika di wilayahnya ada yang terkena COVID-19 agar saling tolong menolong. Jaga tetangga yang terkena covid, bantu mereka, jangan dikucilkan," katanya.

Baca juga: Kepala Dinkes terkonfirmasi positif COVID, 30 pegawai jalani tes usap

Pjs. Bupati juga mengingatkan warga agar saling berempati antarmasyarakat dalam satu wilayah serta saling mengingatkan satu sama lain dalam penerapan protokol kesehatan.

Sarwa Pramana juga berharap warga di wilayah ini saling menjaga kekompakan antartetangga saat ada warganya yang baru berpergian dari luar kota.

"Misalkan ada tetangga baru bepergian dari wilayah zona merah maka warga harus bersama-sama memberikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri dan sama-sama mengawasi apakah isolasi mandiri sudah dijalankan dengan baik," katanya.

Sarwa Pramana berharap dengan disiplin protokol kesehatan di semua lini maka risiko penyebaran kasus COVID-19 di wilayah ini akan dapat ditekan.
"Mari kita mulai penerapan disiplin protokol kesehatan dari lingkungan terdekat masing-masing," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono menambahkan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat sudah sebanyak 1.207 orang setelah ada penambahan 241 orang dalam empat hari terakhir.

Hanung Wikantono menyebutkan dari 1.207 orang yang terkonfirmasi positif, 415 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 39 orang meninggal dunia dan 753 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini.

Baca juga: Pascalibur panjang, Dinkes Semarang optimalkan RT/RW data pendatang

Selain itu, dia mengatakan meskipun terjadi penambahan kasus baru namun tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Purbalingga relatif tinggi.

Hanung Wikantono mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 di wilayah setempat dengan menggencarkan tes dan meningkatkan kampanye protokol kesehatan.

Ia mengatakan bahwa penambahan kasus COVID-19 di wilayah setempat harus menjadi perhatian seluruh masyarakat.

"Kami terus berupaya menekan pertambahan kasus COVID-19 dengan menggencarkan program 3T. Kendati demikian penerapan program 3T juga perlu didukung dengan penerapan 3M di tengah masyarakat, yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," katanya.

Pihaknya, kata dia, akan selalu mengajak masyarakat untuk terus memperkuat disiplin penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024