Kudus (ANTARA) - Anggaran untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2021 dipangkas Rp6,3 miliar menjadi Rp1 miliar dari sebelumnya Rp7,3 miliar.
Pemangkasan tersebut berpotensi berdampak pada pembinaan berbagai cabang olahraga.
"Kami sangat menyayangkan jika benar anggaran untuk KONI Kudus tahun 2021 hanya Rp1 miliar karena tidak akan cukup untuk pembinaan semua cabang olahraga di Kudus," kata Anggota DPRD Kudus Sandung Hidayat saat mengajukan interupsi pada rapat paripurna DPRD Kudus, Jumat.
Padahal, lanjut dia, jumlah pengurus cabang olahraga di Kabupaten Kudus mencapai 50 cabang.
Sementara itu, Ketua DPRD Kudus Masan mengungkapkan di dalam tubuh KONI Kudus masih terjadi konflik internal.
"Kami juga melihat kondisi di lapangan. Masukannya untuk sementara biar di tubuh kepengurusan ada perbaikan," ujarnya.
Terkait dengan alokasi anggaran yang hanya Rp1 miliar, kata dia, masih bisa ditambah melalui APBD Perubahan 2021.
Menurut dia pemberian anggaran harus berbanding lurus dengan prestasi.
Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo membenarkan bahwa di internal pengurus KONI Kudus memang ada permasalahan sehingga harus segera dievaluasi dan ditata kembali agar lebih baik dan harmonis.
Ia berharap dalam waktu dekat permasalahan di internal KONI Kudus bisa terselesaikan.
"Jika kondisi di dalam kepengurusan KONI tidak kondusif, kami khawatir jika diberi anggaran lebih besar justru tidak terserap maksimal," ujarnya.
Ketika semua bersatu, diharapkan pembinaan olahraga di Kabupaten Kudus lebih maksimal dan atletnya juga bisa berprestasi.
Terkait dengan anggaran tahun 2021 hanya Rp1 miliar, kata dia, merupakan hasil keputusan di rapat Badan Anggaran DPRD Kudus.
DPRD Kudus juga mempersilakan KONI Kudus untuk melakukan audiensi ketika tidak puas dengan anggaran yang diterima tahun 2021 hanya Rp1 miliar.
Pada tahun anggaran 2020 sendiri, KONI Kudus mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp7,3 miliar, meliputi APBD murni 2020 sebesar Rp6,5 miliar, kemudian pada APBD Perubahan 2020 ditambah Rp800 juta.
Pemangkasan tersebut berpotensi berdampak pada pembinaan berbagai cabang olahraga.
"Kami sangat menyayangkan jika benar anggaran untuk KONI Kudus tahun 2021 hanya Rp1 miliar karena tidak akan cukup untuk pembinaan semua cabang olahraga di Kudus," kata Anggota DPRD Kudus Sandung Hidayat saat mengajukan interupsi pada rapat paripurna DPRD Kudus, Jumat.
Padahal, lanjut dia, jumlah pengurus cabang olahraga di Kabupaten Kudus mencapai 50 cabang.
Sementara itu, Ketua DPRD Kudus Masan mengungkapkan di dalam tubuh KONI Kudus masih terjadi konflik internal.
"Kami juga melihat kondisi di lapangan. Masukannya untuk sementara biar di tubuh kepengurusan ada perbaikan," ujarnya.
Terkait dengan alokasi anggaran yang hanya Rp1 miliar, kata dia, masih bisa ditambah melalui APBD Perubahan 2021.
Menurut dia pemberian anggaran harus berbanding lurus dengan prestasi.
Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo membenarkan bahwa di internal pengurus KONI Kudus memang ada permasalahan sehingga harus segera dievaluasi dan ditata kembali agar lebih baik dan harmonis.
Ia berharap dalam waktu dekat permasalahan di internal KONI Kudus bisa terselesaikan.
"Jika kondisi di dalam kepengurusan KONI tidak kondusif, kami khawatir jika diberi anggaran lebih besar justru tidak terserap maksimal," ujarnya.
Ketika semua bersatu, diharapkan pembinaan olahraga di Kabupaten Kudus lebih maksimal dan atletnya juga bisa berprestasi.
Terkait dengan anggaran tahun 2021 hanya Rp1 miliar, kata dia, merupakan hasil keputusan di rapat Badan Anggaran DPRD Kudus.
DPRD Kudus juga mempersilakan KONI Kudus untuk melakukan audiensi ketika tidak puas dengan anggaran yang diterima tahun 2021 hanya Rp1 miliar.
Pada tahun anggaran 2020 sendiri, KONI Kudus mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp7,3 miliar, meliputi APBD murni 2020 sebesar Rp6,5 miliar, kemudian pada APBD Perubahan 2020 ditambah Rp800 juta.