Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan warga yang sembuh dari COVID-19 di wilayahnya, hingga Jumat, bertambah 32 kasus sehingga menjadi 1.380 kasus atau sekitar 70 persen.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dokter Ratri S. Survivalina warga terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali akumulasi sebanyak 1.971 kasus dengan rincian masih dirawat di rumah sakit sebanyak 182 kasus, isolasi mandiri 345 kasus, dinyatakan sembuh 1.380 kasus atau 70 persen, dan meninggal dunia 64 kasus atau 3 persen.

Menurut Ratri S Survivalina Boyolali dengan bertambahnya kasus COVID-19 yang sembuh tersebut skor Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 dengan nilai 1,84 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye.

Ratri menjelaskan jumlah tambahan kasus COVID-19 di Boyolali mulai tanggal 24 hingga 27 November 2020 ada sebanyak 102 kasus. Jumlah tambahan itu, terdiri dari tanggal 24 November ada sebanyak 25 kasus, tanggal 25 November ada 11 kasus, tanggal 25 November ada 23 kasus, dan tanggal 27 November ada 43 kasus.

Dari tambahan kasus COVID-19 tersebut, kata Ratri, hanya ada penambahan satu klaster baru, sedangkan lainnya karena kontak erat dengan kasus sebelumnya. Klaster baru itu, yakni kegiatan Yasinan di Desa Cluntang Kecamatan Musuk. Desa itu, ada 24 orang dinyatakan positif, tetapi semuanya menjalani isolasi mandiri.

Kendati demikian, pihaknya terus meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan menghindari adanya kerumunan, selalu memakai masker saat keluar rumah, dan sering mencuci tangan dengan sabun. Hal ini, cukup efektif mengurangi penularan penyebaran COVID-19 di Boyolali.

Dinkes Boyolali terus melakukan kegiatan testing, tracking dan treatment (3T) untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.  Pemeriksaan usap (testing) yang sudah dilaksanakan untuk diagnosa memastikan seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak hingga Jumat ini, sudah mencapai 13.110 sampel.

Dari jumlah tersebut, kata Ratri, hasilnya yang dinyatakan positif ada sebanyak 1.775 sampel, sedangkan yang dinyatakan negatif sebanyak 11.130 sampel, dan ditambah evaluasi tes usap sebanyak 1.172 sampel, sehingga totalnya sebanyak 14.282 sampel.

Dari hasil tracking didapatkan hasil total suspek sebanyak 1.893 orang, discarded sebanyak 1.749 kasus, probable sebanyak 94 orang, kasus konfirmasi 1.971 kasus, kontak erat 2.538 orang dan pelaku perjalanan 28.301 orang. 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024