Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengajak warga tidak mudik pada libur akhir tahun untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19.
"Mengenai libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya ada kan nampaknya pada tahun ini akan dikurangi, tetapi memang keputusannya belum," katanya di Solo, Rabu.
Jika libur panjang tetap diadakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudik dulu sebelum pandemi COVID-19 bisa dikendalikan. Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin COVID-19.
"Karena akhir-akhir ini angka penyebaran terus meningkat di Solo. Bahkan beberapa waktu lalu dalam satu hari penambahannya mencapai lebih dari 100 kasus," katanya.
Selain mengimbau warga luar kota tidak mudik ke Solo, ia juga mengimbau warga dalam Kota Solo untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota.
"Kami juga tidak ingin terjadi paparan COVID-19 di luar kota Solo, jadi sama-sama adil. Orang Solo tidak keluar kota, yang luar kota jangan mudik ke Solo," katanya.
Meski demikian, ia mengaku tidak mudah mengontrol hal itu karena sebagian masyarakat melakukan perjalanan melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan pribadi.
"Oleh karena itu, ini sifatnya imbauan demi kepentingan bersama," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung pemerintah pusat terkait dengan rencana penghapusan libur dan cuti bersama akhir tahun sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
"Libur panjang pada Desember mendatang berpotensi membuat grafik peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19 menjadi meningkat, maka saya usulkan 'nggak' usah ada libur bersama," katanya.
Baca juga: 8 anggota kelompok intoleran pelaku kekerasan di Solo diadili
Baca juga: Gibran incar Solo utara jadi pusat keramaian baru
"Mengenai libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya ada kan nampaknya pada tahun ini akan dikurangi, tetapi memang keputusannya belum," katanya di Solo, Rabu.
Jika libur panjang tetap diadakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudik dulu sebelum pandemi COVID-19 bisa dikendalikan. Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin COVID-19.
"Karena akhir-akhir ini angka penyebaran terus meningkat di Solo. Bahkan beberapa waktu lalu dalam satu hari penambahannya mencapai lebih dari 100 kasus," katanya.
Selain mengimbau warga luar kota tidak mudik ke Solo, ia juga mengimbau warga dalam Kota Solo untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota.
"Kami juga tidak ingin terjadi paparan COVID-19 di luar kota Solo, jadi sama-sama adil. Orang Solo tidak keluar kota, yang luar kota jangan mudik ke Solo," katanya.
Meski demikian, ia mengaku tidak mudah mengontrol hal itu karena sebagian masyarakat melakukan perjalanan melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan pribadi.
"Oleh karena itu, ini sifatnya imbauan demi kepentingan bersama," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung pemerintah pusat terkait dengan rencana penghapusan libur dan cuti bersama akhir tahun sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
"Libur panjang pada Desember mendatang berpotensi membuat grafik peningkatan kasus konfirmasi positif COVID-19 menjadi meningkat, maka saya usulkan 'nggak' usah ada libur bersama," katanya.
Baca juga: 8 anggota kelompok intoleran pelaku kekerasan di Solo diadili
Baca juga: Gibran incar Solo utara jadi pusat keramaian baru