Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas memastikan stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, Jawa Tengah, masih mencukupi hingga akhir tahun 2020.
"Stok cukup aman, di angka 19.000 ton setara beras. Saya anggap sudah aman, sampai akhir tahun ini aman sekali untuk di empat kabupaten itu," kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Dani Satrio di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, stok beras tersebut berada di sembilan gudang yang tersebar di empat kabupaten yang masuk wilayah kerja Bulog Banyumas
Bahkan, kata dia, pihaknya hingga saat ini masih melaksanakan pengadaan gabah meskipun telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2020.
"Berdasarkan data hingga tanggal 23 November 2020, capaian pengadaan gabah yang kami lakukan telah mencapai 24.785 ton setara beras atau tercapai sekitar 105 persen dari target. Pada tahun 2020, kami ditargetkan menyerap 27.000 ton gabah petani atau lebih kurang 23.000 ton setara beras," katanya menjelaskan.
Kendati demikian, Dani mengakui volume gabah yang masuk ke gudang Bulog Banyumas saat sekarang tidak sebanyak saat panen raya yang berlangsung beberapa lalu.
"Saat sekarang memang masih ada beberapa wilayah yang panen, tapi tidak banyak. Kami tetap melaksanakan pengadaan gabah untuk mengamankan harga," katanya.
Selain luasan panen sudah berkurang, kata dia, petani juga kesulitan dalam menjemur gabahnya karena kondisi cuaca yang sering hujan dan terjadinya banjir di beberapa wilayah, sehingga berdampak terhadap penurunan pasokan gabah ke gudang Bulog Banyumas.
Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung hingga sekarang, dia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terhadap ketersediaan bahan pangan khususnya beras.
"Masyarakat tidak usah khawatir, stok beras kita aman. Kalau memang diperlukan, kami akan turun untuk stabilisasi harga beras di pasaran," katanya.
"Stok cukup aman, di angka 19.000 ton setara beras. Saya anggap sudah aman, sampai akhir tahun ini aman sekali untuk di empat kabupaten itu," kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Dani Satrio di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, stok beras tersebut berada di sembilan gudang yang tersebar di empat kabupaten yang masuk wilayah kerja Bulog Banyumas
Bahkan, kata dia, pihaknya hingga saat ini masih melaksanakan pengadaan gabah meskipun telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2020.
"Berdasarkan data hingga tanggal 23 November 2020, capaian pengadaan gabah yang kami lakukan telah mencapai 24.785 ton setara beras atau tercapai sekitar 105 persen dari target. Pada tahun 2020, kami ditargetkan menyerap 27.000 ton gabah petani atau lebih kurang 23.000 ton setara beras," katanya menjelaskan.
Kendati demikian, Dani mengakui volume gabah yang masuk ke gudang Bulog Banyumas saat sekarang tidak sebanyak saat panen raya yang berlangsung beberapa lalu.
"Saat sekarang memang masih ada beberapa wilayah yang panen, tapi tidak banyak. Kami tetap melaksanakan pengadaan gabah untuk mengamankan harga," katanya.
Selain luasan panen sudah berkurang, kata dia, petani juga kesulitan dalam menjemur gabahnya karena kondisi cuaca yang sering hujan dan terjadinya banjir di beberapa wilayah, sehingga berdampak terhadap penurunan pasokan gabah ke gudang Bulog Banyumas.
Terkait dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung hingga sekarang, dia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terhadap ketersediaan bahan pangan khususnya beras.
"Masyarakat tidak usah khawatir, stok beras kita aman. Kalau memang diperlukan, kami akan turun untuk stabilisasi harga beras di pasaran," katanya.