Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Korea Hyundai Motor Company memulai merambah pasar truk ramah lingkungan China dan menggandeng beberapa mitra lokal untuk memasok sedikitnya 4.000 unit truk berbahan bakar hidrogen pada 2025.
Pada hari pertama 2020 China International Import Expo 5 November yang lalu, Hyundai menandatangani nota kesepahaman dengan lima mitra lokal China, yakni Shanghai Electric Power Co Ltd, Shanghai Sunwise New Energy System Co Ltd, Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing Co Ltd, China Iron and Steel Research Institute Group (CISRI) dan Hebel Iron and Steel Group (HBIS Group).
Dengan tiga mitra pertama, Hyundai bertujuan untuk mendirikan sebuah ekosistem mobilitas hidrogen di sekitar Shanghai dan kawasan Delta Sungai Yangtze.
"Hyundai yakin China memiliki potensi besar untuk kendaraan komersial bertenaga hidrogen," kata In Cheol Lee, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Divisi Kendaraan Komersial di Hyundai Motor., dalam pernyataan resmi, dikutip Senin.
“Perusahaan berkomitmen untuk menjadi penyedia solusi FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) dengan membuat kluster bisnis di seluruh ekosistem hidrogen di China,” tambahnya.
Hyundai, Shanghai Electric Power, Shanghai Sunwise New Energy System dan Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing akan membentuk sistem kerjasama yang menghubungkan produksi hidrogen, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar dan pembiayaan operasi armada berdasarkan pasokan kendaraan komersial listrik sel bahan bakar Hyundai di daerah Delta Sungai Yangtze.
Shanghai Electric Power akan memimpin investasi dalam pembangunan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan proses produksi hidrogen elektrolitik menggunakan energi terbarukan serta mendorong proyek produksi hidrogen melalui Siklus Gabungan Gasifikasi Terpadu (IGCC).
Shanghai Sunwise akan membangun dan mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan memberikan solusi komprehensif untuk pengisian bahan bakar hidrogen, sementara Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing akan memberikan layanan dukungan keuangan untuk operasi pilot kendaraan komersial listrik sel bahan bakar.
Hyundai Motor akan memasok kendaraan komersial listrik sel bahan bakar ke perusahaan logistik besar di daerah Delta Sungai Yangtze di mana perusahaan akan mendirikan dan mengelola perusahaan pengoperasian kendaraan komersial listrik sel bahan bakar.
Melalui MOU tersebut, keempat pihak bertujuan untuk membangun model bisnis yang hemat biaya dan sangat efisien yang didasarkan pada keahlian masing-masing perusahaan, memasok lebih dari 3.000 truk listrik sel bahan bakar di daerah Delta Sungai Yangtze pada tahun 2025.
Bersama China Iron and Steel Research Institute Group dan Hebei Iron and Steel Group Hyundai bertujuan untuk membangun sistem kerja sama untuk mobilitas hidrogen di klaster Jing-Jin-Ji.
Pemerintah Kota Tangshan di daerah Jing-Jin-Ji mendorong rencana untuk membangun cluster industri hidrogen yang memfasilitasi pengembangan kendaraan listrik sel bahan bakar, terutama truk tugas berat, logistik, dan kendaraan pemeliharaan perkotaan.
Ketiga pihak tersebut akan menjalankan proyek uji coba truk komersial sel bahan bakar di daerah Jing-Jin-Ji dengan tujuan memasok 1.000 truk komersial sel bahan bakar pada tahun 2025.
Hyundai bekerja sama erat dengan mitranya di China sejalan dengan roadmap sel bahan bakar pemerintah China, yang bertujuan untuk memiliki 1 juta kendaraan listrik sel bahan bakar pada tahun 2030.
Tujuan Hyundai adalah untuk memasok lebih dari 27.000 unit FCEV di China pada tahun 2030 karena perusahaan berencana untuk melanjutkan dan memperkuat posisinya sebagai merek teknologi FCEV global terkemuka melalui kerja sama multilateral di China ini.
Hyundai Motor bulan lalu menyerahkan tujuh unit pertama dari XCIENT Fuel Cell, truk heavy-duty elektrik sel bahan bakar yang diproduksi secara massal pertama di dunia, kepada pelanggan di Swiss, dengan total 50 unit di jalan di sana tahun ini.
Pada hari pertama 2020 China International Import Expo 5 November yang lalu, Hyundai menandatangani nota kesepahaman dengan lima mitra lokal China, yakni Shanghai Electric Power Co Ltd, Shanghai Sunwise New Energy System Co Ltd, Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing Co Ltd, China Iron and Steel Research Institute Group (CISRI) dan Hebel Iron and Steel Group (HBIS Group).
Dengan tiga mitra pertama, Hyundai bertujuan untuk mendirikan sebuah ekosistem mobilitas hidrogen di sekitar Shanghai dan kawasan Delta Sungai Yangtze.
"Hyundai yakin China memiliki potensi besar untuk kendaraan komersial bertenaga hidrogen," kata In Cheol Lee, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Divisi Kendaraan Komersial di Hyundai Motor., dalam pernyataan resmi, dikutip Senin.
“Perusahaan berkomitmen untuk menjadi penyedia solusi FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) dengan membuat kluster bisnis di seluruh ekosistem hidrogen di China,” tambahnya.
Hyundai, Shanghai Electric Power, Shanghai Sunwise New Energy System dan Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing akan membentuk sistem kerjasama yang menghubungkan produksi hidrogen, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar dan pembiayaan operasi armada berdasarkan pasokan kendaraan komersial listrik sel bahan bakar Hyundai di daerah Delta Sungai Yangtze.
Shanghai Electric Power akan memimpin investasi dalam pembangunan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan proses produksi hidrogen elektrolitik menggunakan energi terbarukan serta mendorong proyek produksi hidrogen melalui Siklus Gabungan Gasifikasi Terpadu (IGCC).
Shanghai Sunwise akan membangun dan mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dan memberikan solusi komprehensif untuk pengisian bahan bakar hidrogen, sementara Shanghai Ronghe Electric Technology Financial Leasing akan memberikan layanan dukungan keuangan untuk operasi pilot kendaraan komersial listrik sel bahan bakar.
Hyundai Motor akan memasok kendaraan komersial listrik sel bahan bakar ke perusahaan logistik besar di daerah Delta Sungai Yangtze di mana perusahaan akan mendirikan dan mengelola perusahaan pengoperasian kendaraan komersial listrik sel bahan bakar.
Melalui MOU tersebut, keempat pihak bertujuan untuk membangun model bisnis yang hemat biaya dan sangat efisien yang didasarkan pada keahlian masing-masing perusahaan, memasok lebih dari 3.000 truk listrik sel bahan bakar di daerah Delta Sungai Yangtze pada tahun 2025.
Bersama China Iron and Steel Research Institute Group dan Hebei Iron and Steel Group Hyundai bertujuan untuk membangun sistem kerja sama untuk mobilitas hidrogen di klaster Jing-Jin-Ji.
Pemerintah Kota Tangshan di daerah Jing-Jin-Ji mendorong rencana untuk membangun cluster industri hidrogen yang memfasilitasi pengembangan kendaraan listrik sel bahan bakar, terutama truk tugas berat, logistik, dan kendaraan pemeliharaan perkotaan.
Ketiga pihak tersebut akan menjalankan proyek uji coba truk komersial sel bahan bakar di daerah Jing-Jin-Ji dengan tujuan memasok 1.000 truk komersial sel bahan bakar pada tahun 2025.
Hyundai bekerja sama erat dengan mitranya di China sejalan dengan roadmap sel bahan bakar pemerintah China, yang bertujuan untuk memiliki 1 juta kendaraan listrik sel bahan bakar pada tahun 2030.
Tujuan Hyundai adalah untuk memasok lebih dari 27.000 unit FCEV di China pada tahun 2030 karena perusahaan berencana untuk melanjutkan dan memperkuat posisinya sebagai merek teknologi FCEV global terkemuka melalui kerja sama multilateral di China ini.
Hyundai Motor bulan lalu menyerahkan tujuh unit pertama dari XCIENT Fuel Cell, truk heavy-duty elektrik sel bahan bakar yang diproduksi secara massal pertama di dunia, kepada pelanggan di Swiss, dengan total 50 unit di jalan di sana tahun ini.