Titel ketujuh di depan mata Hamilton ketika F1 kembali Turki

Kamis, 12 November 2020 9:29 WIB

Jakarta (ANTARA) - Lewis Hamilton bisa menyamai rekor tujuh gelar juara dunia Michael Schumacher dan mengalahkan mantan pebalap hebat Ferrari itu sebagai yang terbaik sepanjang masa, di Formula 1 di Grand Prix Turki akhir pekan nanti.

Pebalap ujung tombak Mercedes yang telah mengantongi 93 kemenangan selama kariernya itu, bisa menjadi juara dunia lagi di Sirkuit Istanbul Park, jika rekan satu timnya, dan satu-satunya rival perebutan gelar Valtteri Bottas gagal mencetak delapan poin tambahan.

Saat ini pebalap berusia 35 tahun asal Inggris itu memimpin klasemen dengan keunggulan 85 poin dari Bottas dengan 78 poin maksimal tersedia, setelah balapan di Turki usai ketika sisa musim dihabiskan di tiga seri yang digelar di Timur Tengah, lewat dua seri di Bahrain dan satu di Abu Dhabi.

Hal itu berarti Hamilton cukup finis kedua jika Bottas memenangi GP Turki, dan apabila sang pebalap Finlandia tidak merebut satu poin dari lap tercepat, demikian Reuters.

Cara mudahnya, Hamilton hanya harus mengalahkan Bottas. Hal yang telah ia lakukan 10 kali di 13 balapan yang telah digelar musim ini.

Hamilton yang telah memegang rekor pole position, podium dan juga finis poin terbanyak, hanya dua kali finis di luar peringkat tiga besar musim ini dengan hasil terburuknya di peringkat ketujuh.

Dalam 46 balapan terakhir, Hamilton selalu finis dengan poin.

Sedangkan Mercedes telah memenangi titel konstruktor untuk ketujuh kalinya secara beruntun di Imola, Italia pada 1 November dan sedang dalam jalurnya untuk mengamankan mahkota juara dunia pebalap.

"Kami, sebagai tim, kami telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Hamilton setelah kesuksesan itu, sembari mengatakan titel tim hampir lebih baik ketimbang gelar bagi pebalap.

Namun demikian, Hamilton belum mengantongi perpanjangan kontrak dengan tim Silver Arrow untuk musim depan.

Setelah terakhir kali menjadi tuan rumah F1 pada 2011, Turki kembali menggelar Grand Prix sebagai sirkuit pengganti di kalender musim yang terdampak pandemi COVID-19.

Sirkuit dengan Tikungan 8 yang sangat panjang itu menjadi salah satu favorit pebalap, meski jumlah penontonnya di masa normal tidak terlalu banyak.

Para fans tidak akan hadir di sirkuit pada akhir pekan nanti, karena balapan digelar tertutup menyusul pandemi yang masih menghantui.

"Ini adalah trek yang menyajikan balapan bagus di masa lalu, jadi akan menarik melihat bagaimana mobil Formula 1 modern melakukannya," kata pebalap tim Alfa Romeo Kimi Raikkonen, yang pernah menang di GP Turki 2005 bersama McLaren.

Di luar Mercedes dan Red Bull, pertarungan sengit memperebutkan peringkat tiga bakal melibatkan Renault, McLaren, dan Racing Point yang masing-masing berjarak hanya satu poin di klasemen konstruktor.

Baca juga: Tidak ada jaminan saya tetap di Formula 1 tahun depan, kata Hamilton
Baca juga: Hamilton siap dorong perubahan lewat kejuaraan Extreme E tahun depan

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Wolff akui Mercedes perlu perbaikan lebih dalam usai GP Bahrain

09 March 2023 10:34 Wib, 2023

Juara dunia F1, Verstappen: Tujuan hidup saya tercapai

17 December 2021 10:47 Wib, 2021

Verstappen dan Hamilton rileks jelang duel penentuan gelar di Jeddah

03 December 2021 5:02 Wib, 2021

Hamilton: Verstappen di bawah tekanan tapi tak bakal mengakui

24 September 2021 8:58 Wib, 2021

Verstappen sindir tajam komentar "di bawah tekanan" Hamilton

24 September 2021 8:53 Wib, 2021
Terpopuler

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 9 jam lalu

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib