Pati (ANTARA) - RSUD RAA Soewondo Pati, Jawa Tengah mulai mengoperasikan Laboratorium Biomolekuler guna menguji spesimen usap untuk diagnosis COVID-19 dengan kapasitas pengujian per hari 180 spesimen.
"Nantinya, kapasitas yang ada akan dimaksimalkan dengan dua sif tugas dengan masing-masing sif mampu menguji hingga 90-an spesimen COVID-19 sehingga dua sif mencapai 180 spesimen," kata Pelaksana Tugas Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati Pirno saat peresmian Laboratorium Biomolekuler UPT RSUD RAA Soewondo Pati, di Pati, Jumat.
Sebelum mendapatkan izin operasional dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), sejak Agustus 2020 sudah dipersipkan mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga sarana dan prasarana pendukung.
Dalam rangka mendukung kemampuan pengujian spesimen COVID-19, maka RSUD RAA Soewondo Pati juga merencanakan penambahan ruang isolasi pasien.
Jjumlah kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk isolasi baru 17 unit, sedangkan penambahannya ditargetkan bisa mencapai 24 tempat tidur.
Ia menjanjikan pemeriksaan spesimen COVID-19 bisa dituntaskan dalam waktu lima jam, dibandingkan dengan sebelumnya harus menunggu waktu hingga sepekan baru diketahui hasilnya.
Bupati Pati Haryanto mengungkapkan bahwa Laboratorium Biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tersebut, merupakan upaya pemkab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memudahkan tes usap.
"Target kami bisa memenuhi standar dari tes COVID-19 di daerah, yakni 1/1.000 dari jumlah penduduk yang ada dalam kurun waktu sepekan," ujarnya.
Dengan peralatan baru tersebut, maka pemerintah bisa lebih cepat mengetahui hasil tes usap, sedangkan sebelumnya harus mengirimkan spesimen ke laboratorium di Semarang maupun Yogyakarta sehingga harus menunggu waktu antrean menyusul banyaknya rumah sakit yang mengirim ke laboratorium tersebut.
Ia berharap, dengan dimilikinya laboratorium COVID-19 bisa memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Nantinya, kapasitas yang ada akan dimaksimalkan dengan dua sif tugas dengan masing-masing sif mampu menguji hingga 90-an spesimen COVID-19 sehingga dua sif mencapai 180 spesimen," kata Pelaksana Tugas Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati Pirno saat peresmian Laboratorium Biomolekuler UPT RSUD RAA Soewondo Pati, di Pati, Jumat.
Sebelum mendapatkan izin operasional dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), sejak Agustus 2020 sudah dipersipkan mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga sarana dan prasarana pendukung.
Dalam rangka mendukung kemampuan pengujian spesimen COVID-19, maka RSUD RAA Soewondo Pati juga merencanakan penambahan ruang isolasi pasien.
Jjumlah kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk isolasi baru 17 unit, sedangkan penambahannya ditargetkan bisa mencapai 24 tempat tidur.
Ia menjanjikan pemeriksaan spesimen COVID-19 bisa dituntaskan dalam waktu lima jam, dibandingkan dengan sebelumnya harus menunggu waktu hingga sepekan baru diketahui hasilnya.
Bupati Pati Haryanto mengungkapkan bahwa Laboratorium Biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tersebut, merupakan upaya pemkab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memudahkan tes usap.
"Target kami bisa memenuhi standar dari tes COVID-19 di daerah, yakni 1/1.000 dari jumlah penduduk yang ada dalam kurun waktu sepekan," ujarnya.
Dengan peralatan baru tersebut, maka pemerintah bisa lebih cepat mengetahui hasil tes usap, sedangkan sebelumnya harus mengirimkan spesimen ke laboratorium di Semarang maupun Yogyakarta sehingga harus menunggu waktu antrean menyusul banyaknya rumah sakit yang mengirim ke laboratorium tersebut.
Ia berharap, dengan dimilikinya laboratorium COVID-19 bisa memutus mata rantai penularan COVID-19.