Semarang (ANTARA) -
"Jawa Tengah dinilai terbaik karena implementasi gerakan simpanan pelajar yang berkembang pesat dan program inklusi keuangan pada generasi penerus sudah dilakukan sejak dini," kata anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara dalam acara penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2020 secara daring di Semarang, Kamis.
Baca juga: OJK: Restrukturisasi kredit perbankan capai Rp914,65 triliun
Ia menjelaskan bahwa gerakan inklusi keuangan kepada pelajar sangat penting dalam menunjang masa depan yang bersangkutan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
"Upaya Jawa Tengah menggelorakan gerakan simpanan pelajar semakin membesarkan hati kami dan semangat dalam melakukan inklusi keuangan pada masyarakat," ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengakui kesuksesan gerakan inklusi keuangan di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran OJK yang selama ini terus membimbing untuk menggalakkan program ini, khususnya pada kalangan pelajar.
"Ini tidak mudah, tapi kami mendorong terus agar pelajar di sekolah-sekolah giat untuk menabung. Melalui gerakan simpanan pelajar dari OJK yang bekerja sama dengan Bank Jateng, kami terus melakukan edukasi ini pada mereka," katanya.
Ganjar mengungkapkan telah melakukan berbagai hal untuk menyosialisasikan program ini, salah satunya adalah menggunakan Program Gubernur Mengajar.
Program Gubernur Mengajar yang telah diinisiasi Ganjar sejak lama tersebut merupakan program orang nomor satu di Jateng itu datang ke sekolah-sekolah untuk mengajar.
Dalam setiap kesempatan itu, Ganjar selalu membuka ruang dialog dan interaksi dengan para siswa, bahkan membuat kuis serra memberikan hadiah bagi pelajar yang bisa menjawab dengan benar.
"Dan sebagai hadiahnya, saya biasanya berikan hadiah berupa tabungan Simpanan Pelajar ini. Ini ternyata cukup merangsang anak-anak untuk menabung. Mungkin ini salah satu cara yang membuat implementasi gerakan pelajar menabung di Jateng bagus, dan sekarang mendapat penghargaan," ujarnya.(LHP)
Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik di tingkat nasional dalam implementasi gerakan pelajar menabung pada Program Simpanan Pelajar sehingga memperoleh penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan.
"Jawa Tengah dinilai terbaik karena implementasi gerakan simpanan pelajar yang berkembang pesat dan program inklusi keuangan pada generasi penerus sudah dilakukan sejak dini," kata anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara dalam acara penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2020 secara daring di Semarang, Kamis.
Baca juga: OJK: Restrukturisasi kredit perbankan capai Rp914,65 triliun
Ia menjelaskan bahwa gerakan inklusi keuangan kepada pelajar sangat penting dalam menunjang masa depan yang bersangkutan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
"Upaya Jawa Tengah menggelorakan gerakan simpanan pelajar semakin membesarkan hati kami dan semangat dalam melakukan inklusi keuangan pada masyarakat," ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengakui kesuksesan gerakan inklusi keuangan di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran OJK yang selama ini terus membimbing untuk menggalakkan program ini, khususnya pada kalangan pelajar.
"Ini tidak mudah, tapi kami mendorong terus agar pelajar di sekolah-sekolah giat untuk menabung. Melalui gerakan simpanan pelajar dari OJK yang bekerja sama dengan Bank Jateng, kami terus melakukan edukasi ini pada mereka," katanya.
Ganjar mengungkapkan telah melakukan berbagai hal untuk menyosialisasikan program ini, salah satunya adalah menggunakan Program Gubernur Mengajar.
Program Gubernur Mengajar yang telah diinisiasi Ganjar sejak lama tersebut merupakan program orang nomor satu di Jateng itu datang ke sekolah-sekolah untuk mengajar.
Dalam setiap kesempatan itu, Ganjar selalu membuka ruang dialog dan interaksi dengan para siswa, bahkan membuat kuis serra memberikan hadiah bagi pelajar yang bisa menjawab dengan benar.
"Dan sebagai hadiahnya, saya biasanya berikan hadiah berupa tabungan Simpanan Pelajar ini. Ini ternyata cukup merangsang anak-anak untuk menabung. Mungkin ini salah satu cara yang membuat implementasi gerakan pelajar menabung di Jateng bagus, dan sekarang mendapat penghargaan," ujarnya.(LHP)