Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mendorong berbagai perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya dalam bisnis untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

"Pemikiran BUMD harus 'profit oriented', harus untung, jadi melayani pelanggan harus 'sumeh' (senyum) jangan cemberut. Memang persaingan nggak ringan saat ini," katanya saat memberikan pengarahan BUMD Kota Magelang Tahap II di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang di Magelang, Rabu.

Ia menjelaskan tentang pentingnya kinerja BUMD yang harus beriorientasi pada keuntungan usahanya karena untuk meningkatkan PAD.

Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, katanya, pelayanan terbaik kepada pelanggan yang tidak boleh diabaikan.

"Seperti harus ramah kepada pelanggan, apapun kondisinya," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang.

Ia menjelaskan bahwa BUMD memiliki andil besar dalam kemajuan pembangunan daerah setempat. Berbagai perusahaan milik pemerintah menjadi bagian dari pelayanan jasa masyarakat yang diandalkan.

Baca juga: "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" kuatkan Satgas Jogo Tonggo

Oleh karena itu, Wali Kota Sigit Widyonindito meminta jajaran BUMD mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya.

"Jajaran BUMD harus memingkatkan inovasi, kreatifitas, ikut bantu pimpinan atau direktur untuk mencapai visi misi yang dituju," katanya.

Selain itu, kata dia, BUMD harus mampu merespons dan menyesuaikan perkembangan Kota Magelang.

Dia mengaku dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kepemimpinannya, kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu telah menunjukkan progres yang menggembirakan. Sigit akan mengakhiri masa jabatan sebagai wali kota setempat tahun ini, setelah selama dua periode memimpin pemerintahan di daerah itu.

Di sektor ekonomi, katanya, Kota Magelang menata pasar hingga pedagang kaki lima (PKL), sektor kesehatan mengembangkan pembangunan RSUD Tidar, sektor pendidikan mengeluarkan kebijakan sekolah gratis untuk SD dan SMP, sedangkan Universitas Tidar berubah status dari perguruan tinggi swasta menjadi negeri.

Selain itu, katanya, dilakukan berbagai pembangunan, antara lain kawasan Gelora Sanden dan Kebun Raya Gunung Tidar.

"Maka sengaja saya kumpulkan di sini agar jajaran BUMD termotivasi, kinerja meningkat, disiplin. Walaupun kita tahu Kota Magelang ini minim sumber daya alam," katanya.

Sebelumnya, Sigit meminta dua direktur BUMD yang baru dilantik membuat rencana pengembangan bisnis sebelum bekerja. Keduanya adalah Mochamad Haryo Nugroho sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Dimas Subkhan sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah Perbengkelan Prima Oto Kota Magelang.

Selain menaruh harapan besar agar peran direktur bisa mendatangkan keuntungan dan meningkatkan PAD, ia juga menginginkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan baik.

"Tentunya sebagai nahkoda atau kapten yang memimpin perusahaan, visi dan misi harus jelas, punya target. Selain itu, para pejabat dan jajaran di bawahnya harus bisa 'nyengkuyung' (mendukung) bersama. Jangan rutin-rutin saja," katanya.

Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi warga buat "Lumbung Jogo Tonggo"

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024