Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berharap bisa segera mengoperasikan laboratorium tes polymerase chain reaction (PCR) karena diklaim bisa menekan penyebaran kasus penyakit akibat virus corona jenis baru (COVID-19) karena penanganannya bisa dilakukan secara cepat.
"Kami optimistis, ketika Kabupaten Pati memiliki laboratorium COVID-19, maka upaya menangani dan memutus mata rantai penularan virus corona bisa lebih maksimal," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Senin.
Ia mengakui Pemkab Pati memang perlu memiliki laboratorium COVID-19 agar proses deteksi virus corona berlangsung cepat karena spesimen COVID-19 tidak perlu dikirim ke laboratorium yang ada di Semarang maupun Yogyakarta sehingga untuk mengetahui hasilnya harus menunggu lama.
Untuk itulah, kata dia, Pemkab Pati mengupayakan pembangunan laboratorium PCR di RSUD RAA Soewondo agar penanganan wabah corona di daerah itu semakin maksimal.
Dengan dimilikinya laboratorium tes COVID-19 sendiri, ujar Haryanto, maka status pasien yang meninggal, apakah positif atau negatif corona bisa diketahui lebih cepat sehingga tidak ada kecurigaan rumah sakit sengaja memutuskan pasien meninggal karena positif COVID-19.
Baca juga: Ridwan Kamil: Jabar mampu Tes PCR 50 ribu/minggu
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala UPT RSUD RAA Soewondo Pati Pirno mengungkapkan sarana dan prasarana penunjang, mulai dari gedung laboratorium PCR, alat perlengkapan PCR, maupun sumber daya manusia (SDM) juga sudah siap karena sebelumnya sudah mengikuti pelatihan pengoperasian alatnya.
"Untuk izin operasional laboratoroiumnya sudah dikonsultasikan dengan Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, pendaftaran izin operasional laboratorium PCR bisa dilakukan secara daring, dengan catatan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
RSUD RAA Soewondo Pati juga sudah mengirimkan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati kepada Dinas Kesehatan Jateng untuk ditindaklanjuti dengan visitasi ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk memastikan seluruh kuesioner yang dimasukkan sudah dicukupi.
Ia menargetkan pengoperasian alat tes usap tenggorokan (swab) untuk menguji ada tidaknya COVID-19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) bisa dimulai November 2020 ini.
Baca juga: Unsoed segera operasikan laboratorium uji PCR
Baca juga: Jateng tingkatkan kapasitas tes usap PCR COVID-19
"Kami optimistis, ketika Kabupaten Pati memiliki laboratorium COVID-19, maka upaya menangani dan memutus mata rantai penularan virus corona bisa lebih maksimal," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Senin.
Ia mengakui Pemkab Pati memang perlu memiliki laboratorium COVID-19 agar proses deteksi virus corona berlangsung cepat karena spesimen COVID-19 tidak perlu dikirim ke laboratorium yang ada di Semarang maupun Yogyakarta sehingga untuk mengetahui hasilnya harus menunggu lama.
Untuk itulah, kata dia, Pemkab Pati mengupayakan pembangunan laboratorium PCR di RSUD RAA Soewondo agar penanganan wabah corona di daerah itu semakin maksimal.
Dengan dimilikinya laboratorium tes COVID-19 sendiri, ujar Haryanto, maka status pasien yang meninggal, apakah positif atau negatif corona bisa diketahui lebih cepat sehingga tidak ada kecurigaan rumah sakit sengaja memutuskan pasien meninggal karena positif COVID-19.
Baca juga: Ridwan Kamil: Jabar mampu Tes PCR 50 ribu/minggu
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala UPT RSUD RAA Soewondo Pati Pirno mengungkapkan sarana dan prasarana penunjang, mulai dari gedung laboratorium PCR, alat perlengkapan PCR, maupun sumber daya manusia (SDM) juga sudah siap karena sebelumnya sudah mengikuti pelatihan pengoperasian alatnya.
"Untuk izin operasional laboratoroiumnya sudah dikonsultasikan dengan Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, pendaftaran izin operasional laboratorium PCR bisa dilakukan secara daring, dengan catatan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
RSUD RAA Soewondo Pati juga sudah mengirimkan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati kepada Dinas Kesehatan Jateng untuk ditindaklanjuti dengan visitasi ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk memastikan seluruh kuesioner yang dimasukkan sudah dicukupi.
Ia menargetkan pengoperasian alat tes usap tenggorokan (swab) untuk menguji ada tidaknya COVID-19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) bisa dimulai November 2020 ini.
Baca juga: Unsoed segera operasikan laboratorium uji PCR
Baca juga: Jateng tingkatkan kapasitas tes usap PCR COVID-19