Vaksin COVID-19 Sinovac sudah dicek berkali-kali keamanannya

Rabu, 28 Oktober 2020 14:38 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr Kusnandi Rusmil Sp AK MM mengatakan vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China, yang sedang diuji klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat sudah berkali-kali dicek aspek keamanannya (penggunaan).

"Lulus uji klinis fase tiga, vaksin ini bisa di pakai, di lanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali di cek keamanannya," kata Prof Kusnandi Rusmil ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.

Dia menuturkan dalam uji klinis vaksin ada beberapa tahap seperti preklinik dan uji klinik.

Dalam preklinik calon vaksin telah di uji secara fisika dan kimia pada tumbuh-tumbuhan dengan sangat ketat kemudian dilanjutkan uji pada tikus dan monyet dengan pemberian berbagai cara dan dosis

"Bila aman makan dilanjutkan pada manusia. Pada manusia ada empat tahap untuk melihat keamanan, imunogenisitas dan efikasinya," kata dia.

Baca juga: Target ganda vaksinasi corona: Kekebalan kelompok dan pemulihan

Baca juga: Ketua MPR dorong pengadaan vaksin COVID-19 sesuai koridor ilmiah


Sementara itu, Manajer Integrasi Proyek Riset dan Pengembangan Bio Farma, Neni Nurainy mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap efek samping atau kejadian ikutan pasca-pemberian vaksin COVID-19.

Hal itu disampaikan Neni saat menjadi pembicara dalam sesi webinar Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, bertema Indonesia Siap Vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan tim Jubir Presiden RI, secara virtual di Jakarta, Senin (26/10).

"Tidak ada satu obat pun yang sempurna sehingga pasti ada efek samping. Kita dalam uji klinis (vaksin COVID-19) akan memonitoring kejadian ikutan pasca imunisasi," ujar Neni.

Dia mengatakan apapun kejadian ikutannya setelah vaksinasi, ada formulir yang harus diisi para relawan vaksin. Data tersebut dikumpulkan dan akan dianalisis.

"Jadi setelah 48 jam setelah vaksinasi akan dilihat reaksi lokal dan sistemnya kemudian selama 6 bulan tetap dipantau," jelasnya.

Dia mengatakan terkait vaksin COVID-19 Sinovac, berdasarkan penelitian terhadap fase 1, fase 2 dan beberapa laporan dari fase 3, didapati bahwa gejala umum yang muncul adalah rasa sakit di tempat injeksi dan ada juga yang merasakan gejala demam dan pusing namun sangat sedikit.

Baca juga: Menristek: Vaksin COVID-19 harus terjamin aman

Baca juga: Kemristek: 3 perusahaan swasta produksi 1 miliar dosis vaksin COVID-19

Pewarta : Ajat Sudrajat
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

BPJS Ketenagakerjaan Grobogan Purwodadi lakukan employee voluntering

28 menit lalu

Pemkot Pekalongan gencarkan minat baca anak melalui lomba bercerita

2 jam lalu

BPBD harapkan musim kemarau tidak berdampak signifikan di Purbalingga

2 jam lalu

Pendaftaran calon wali kota jalur perseorangan dibuka

2 jam lalu

Pendaftaran calon panwaslucam Banyumas diperpanjang, ini alasannya

3 jam lalu

Toni Sugiarto jabat Plt. Kepala Badiklat Hukum dan HAM Jateng

6 jam lalu

Disnakkan Boyolali perketat pengawasan hewan kurban jelang Idul Adha

6 jam lalu

Pemkot Magelang terus berbenah program bagi masyarakat

6 jam lalu
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk

PERISTIWA - 07 May 2024 8:23 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib