Magelang (ANTARA) - Sebanyak 15 SMK Muhammadiyah di Kabupaten dan Kota Magelang bekerja sama dengan Bina Talenta Group untuk sinkronisasi kurikulum dan kebutuhan industri, sebagai upaya mewujudkan sumber daya manusia unggul dan sesuai dunia kerja.
Keterangan tertulis Humas Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang di Magelang, Selasa, menyebutkan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu berlangsung di Aula SMK Muhammadiyah Bandongan, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Salam Sularta menyebut 15 sekolah itu, SMK Muhammadiyah Bandongan, SMK Muhammadiyah Secang, SMK Muhammadiyah Mungkid, SMK Muhammadiyah Salaman dan SMK Muhammadiyah Sawangan.
Selain itu, SMK Muhammadiyah Dukun, SMK Muhammadiyah 1 Mertoyudan, SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, SMK Muhammadiyah 1 Salam, SMK Muhammadiyah 2 Salam, dan SMK Muhammadiyah Kota Magelang.
"Tujuan kerja sama adalah sinkronisasi kurikulum di SMK Muhammadiyah dengan kebutuhan perusahaan atau industri yang ada," katanya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, katanya, ke depan akan dibangun kelas industri pada setiap SMK.
Baca juga: 4 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang ikut Gerakan Satu Juta Masker
Selain praktik kegiatan magang industri, kata dia, baik siswa maupun guru juga akan ditingkatkan intensitasnya.
"Pihak Bina Talenta siap membantu sinkronisasi antara SMK dengan industri, agar siswa SMK bisa siap kerja dengan penyiapan kurikulum, magang industri, dan penyaluran lulusan ke dunia kerja, posisi industri dan sekolah sejajar karena saling membutuhkan," katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VIII Jawa Tengah Nikmah Nurbaity mengatakan pendidikan SMK memiliki peluang besar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran melalui program "teaching factory".
Ia mengatakan model pembelajaran itu dengan fokus pada sinergi antara sekolah dengan industri dengan harapan menghasilkan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Lakukan program kerja sama ini sesuai target yang sudah dicanangkan, pembekalan terkait karakter juga perlu terus diberikan seperti pelayanan dengan ramah, senyum cerah dan menyenangkan," katanya.
Kemampuan dan keahlian yang menjadi target setiap pembelajaran di masing-masing SMK, katanya, perlu terus ditingkatkan.
"Tingkatkan kolaborasi, harapannya dimasa mendatang akan muncul angkatan kerja yang andal di tahun 2045," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Magelang harapkan sinergi antara SMK dan politeknik
Baca juga: SMK Muhammadiyah 2 Muntilan siap cetak wirausaha baru
Keterangan tertulis Humas Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang di Magelang, Selasa, menyebutkan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama itu berlangsung di Aula SMK Muhammadiyah Bandongan, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Salam Sularta menyebut 15 sekolah itu, SMK Muhammadiyah Bandongan, SMK Muhammadiyah Secang, SMK Muhammadiyah Mungkid, SMK Muhammadiyah Salaman dan SMK Muhammadiyah Sawangan.
Selain itu, SMK Muhammadiyah Dukun, SMK Muhammadiyah 1 Mertoyudan, SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, SMK Muhammadiyah 1 Muntilan, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, SMK Muhammadiyah 1 Salam, SMK Muhammadiyah 2 Salam, dan SMK Muhammadiyah Kota Magelang.
"Tujuan kerja sama adalah sinkronisasi kurikulum di SMK Muhammadiyah dengan kebutuhan perusahaan atau industri yang ada," katanya.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, katanya, ke depan akan dibangun kelas industri pada setiap SMK.
Baca juga: 4 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang ikut Gerakan Satu Juta Masker
Selain praktik kegiatan magang industri, kata dia, baik siswa maupun guru juga akan ditingkatkan intensitasnya.
"Pihak Bina Talenta siap membantu sinkronisasi antara SMK dengan industri, agar siswa SMK bisa siap kerja dengan penyiapan kurikulum, magang industri, dan penyaluran lulusan ke dunia kerja, posisi industri dan sekolah sejajar karena saling membutuhkan," katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VIII Jawa Tengah Nikmah Nurbaity mengatakan pendidikan SMK memiliki peluang besar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran melalui program "teaching factory".
Ia mengatakan model pembelajaran itu dengan fokus pada sinergi antara sekolah dengan industri dengan harapan menghasilkan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Lakukan program kerja sama ini sesuai target yang sudah dicanangkan, pembekalan terkait karakter juga perlu terus diberikan seperti pelayanan dengan ramah, senyum cerah dan menyenangkan," katanya.
Kemampuan dan keahlian yang menjadi target setiap pembelajaran di masing-masing SMK, katanya, perlu terus ditingkatkan.
"Tingkatkan kolaborasi, harapannya dimasa mendatang akan muncul angkatan kerja yang andal di tahun 2045," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Magelang harapkan sinergi antara SMK dan politeknik
Baca juga: SMK Muhammadiyah 2 Muntilan siap cetak wirausaha baru