Boyolali (ANTARA) - Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, bertambah 13 menjadi total 1.020 kasus menurut data Dinas Kesehatan setempat pada Senin pagi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina memerinci, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebanyak 40 orang, pasien yang selesai menjalani karantina 819 orang, pasien yang masih dirawat di rumah sakit 87 orang, dan pasien yang masih menjalani isolasi 74 orang.

"Angka kesembuhan COVID-19 di Boyolali cukup tinggi, yakni sekitar 80 persen," katanya.

Ia mengatakan bahwa Boyolali termasuk daerah dengan risiko penularan COVID-19 sedang dan berada di zona oranye dalam peta risiko penularan virus corona.

Ratri menjelaskan pula bahwa di Boyolali ada 14 klaster penularan COVID-19 aktif, 11 di antaranya klaster keluarga dan sisanya klaster tempat kerja dan tilikan.

Klaster-klaster penularan virus corona itu tersebar di 14 desa yakni Tlogolele, Giriroto, Patabuhan, Juwangi, Pelem, Bandengan, Ngenden, Nggombang, Kebonan, Dibal, Pulutan, Cilodoko, pandehan, dan Banyodono.

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali terus menjalankan pemeriksaan, pelacakan, dan penanganan untuk mengendalikan penularan COVID-19.

Ratri mengingatkan kembali warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna menghindari penularan virus corona, termasuk mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak dengan orang lain.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024