Semarang (ANTARA) - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah Dr. Djoko Handojo, M.Si Med, Sp.B., Sp.B. (K) Onk, FICS meminta pemerintah memastikan protokol kesehatan COVID-19 dipatuhi sebelum memutuskan membuka kembali bioskop pada masa pandemi .
"Pertanyaannya, bisa tidak protokol kesehatan dijaga. Kalau tidak bisa menjaga, seyogianya jangan dilakukan," katanya di Semarang, Jumat.
Menurut dia, pandemi COVID-19 merupakan persoalan kesehatan, namun tidak bisa berdiri sendiri karena ada faktor lain seperti ekonomi dan sosial.
IDI, kata dia, mengingatkan agar protokol kesehatan selalu digunakan di berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: Bioskop bisa ajukan usulan jika ingin buka
Berkaitan dengan rencana pembukaan kembali bioskop, lanjut dia, hal yang paling memerlukan perhatian yakni berkaitan dengan sirkulasi udara atau ventilasi dan durasi film.
"Kita tahu bioskop merupakan ruang tertutup dan berpendingin udara. Ventilasi harus menjadi perhatian, durasi film juga jangan terlalu lama," katanya.
Ia mempersilakan jika bioskop akan kembali dibuka karena hal tersebut merupakan hak pemerintah daerah.
Meski demikian, kata dia, IDI mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Tolong pakai masker, jaga jarak, jangan berkerumum," tambah Djoko Handojo .
Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang berencana membuka kembali bioskop dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat setelah beberapa bulan tutup terkait pandemi.
Baca juga: Pemkot Semarang berencana buka kembali bioskop
Pejabat Sementara Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto menyebut bahwa pembukaan bioskop ini sebagai salah satu upaya menggerakkan perekonomian.
Menurut dia, izin akan diberikan kepada bisokop yang sudah memenuhi berbagai persyaratan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Pengelola bioskop mengajukan izin ke Disbudpar, kemudian akan dicek penerapan protokol kesehatannya dan dievaluasi," demikian avip Supriyanto.
"Pertanyaannya, bisa tidak protokol kesehatan dijaga. Kalau tidak bisa menjaga, seyogianya jangan dilakukan," katanya di Semarang, Jumat.
Menurut dia, pandemi COVID-19 merupakan persoalan kesehatan, namun tidak bisa berdiri sendiri karena ada faktor lain seperti ekonomi dan sosial.
IDI, kata dia, mengingatkan agar protokol kesehatan selalu digunakan di berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: Bioskop bisa ajukan usulan jika ingin buka
Berkaitan dengan rencana pembukaan kembali bioskop, lanjut dia, hal yang paling memerlukan perhatian yakni berkaitan dengan sirkulasi udara atau ventilasi dan durasi film.
"Kita tahu bioskop merupakan ruang tertutup dan berpendingin udara. Ventilasi harus menjadi perhatian, durasi film juga jangan terlalu lama," katanya.
Ia mempersilakan jika bioskop akan kembali dibuka karena hal tersebut merupakan hak pemerintah daerah.
Meski demikian, kata dia, IDI mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Tolong pakai masker, jaga jarak, jangan berkerumum," tambah Djoko Handojo .
Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang berencana membuka kembali bioskop dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat setelah beberapa bulan tutup terkait pandemi.
Baca juga: Pemkot Semarang berencana buka kembali bioskop
Pejabat Sementara Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto menyebut bahwa pembukaan bioskop ini sebagai salah satu upaya menggerakkan perekonomian.
Menurut dia, izin akan diberikan kepada bisokop yang sudah memenuhi berbagai persyaratan dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Pengelola bioskop mengajukan izin ke Disbudpar, kemudian akan dicek penerapan protokol kesehatannya dan dievaluasi," demikian avip Supriyanto.