Solo (ANTARA) - Harga komoditas cabai di Kota Solo mulai meroket seiring dengan memasuki masa tanam di sejumlah daerah sehingga produksi panen mulai menipis.

Pantauan di Solo, Rabu, di Pasar Harjodaksino, Serengan, dan Danukusuman harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp40.000/kg. Padahal, sebelumnya harga komoditas tersebut di kisaran Rp23.000-25.000/kg.

"Kenaikannya mulai terasa sejak akhir September," kata salah satu pedagang di Pasar Harjodaksino Sulastri.

Ia mengatakan kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai merah keriting tetapi juga cabai merah besar. Meski demikian, kenaikan komoditas tersebut tidak sebesar cabai merah keriting.

"Untuk cabai merah besar dari Rp50.000/kg menjadi Rp52.000/kg," katanya.

Baca juga: Petani Boyolali sambut gembira harga cabai Rp25.000/kg

Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Legi yang merupakan pasar induk Kota Solo. Ia mengatakan untuk harga cabai merah keriting di pasar tersebut naik dari Rp24.000/kg menjadi Rp40.000-43.000/kg.

"Kenaikannya bertahap, sejak September hingga Oktober ini," kata salah satu pedagang Sriyem.

Menurut dia, kenaikan harga sudah terjadi di tingkat petani karena saat ini musim panen sudah habis. Bahkan, untuk musim panen selanjutnya baru terjadi di bulan Oktober atau awal November.

"Jadi bukan pedagang yang menaikkan harga, saya juga banyak terima protes dari konsumen, tetapi ya mau bagaimana lagi. Memang harga naik banyak," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, untuk harga cabai rawit merah masih normal yaitu di kisaran Rp24.000-25.000/kg.

Baca juga: Pasokan melimpah, harga sembako dan cabai di Pekalongan stabil

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024