Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Eko Purnomo optimistis pembangunan Pasar Induk bakal tuntas sesuai jadwal pada 21 Desember 2020, meskipun saat ini capaian pembangunan masih 75,6 persen.
Eko di Wonosobo, Rabu, mengatakan sisa waktu sekitar 74 hari akan mampu dimanfaatkan penyedia jasa untuk tahap finishing sehingga pada awal tahun 2021, pemkab dapat memasuki tahap penataan pedagang.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau langsung perkembangan pembangunan pasar terbesar di Wonosobo tersebut bersama Sekda Wonosobo, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, dan Kabag Prokompim Setda Wonosobo.
"Dari hasil pemantauan ini serta mendengar langsung penjelasan dari pihak penyedia jasa, maka kami meyakini tenggat penyelesaian pada 21 Desember mendatang akan dapat dipenuhi," kata Eko.
Sejumlah kekurangan yang ditemukan di lapangan, katanya masih dalam tahap wajar, yaitu terkait banyaknya sisa material yang terkesan berantakan dan memerlukan pembersihan.
Menurut dia pihak penyedia jasa juga mengaku siap untuk menuntaskan kewajiban mereka sesuai jadwal yang disepakati, mengingat apabila terjadi keterlambatan, mereka akan menuai konsekuensi tidak ringan.
Kepada pihak pelaksana pekerjaan di lapangan, Eko meminta agar mereka memanfaatkan waktu dengan optimal, termasuk di dalamnya capaian progress pembangunan harus sudah 100 persen pada 30 November 2020.
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo mengatakan apabila pembangunan mundur, maka pihak pelaksana masih memiliki waktu 20 hari sebelum 21 Desember 2020.
"Kami berharap agar tidak sampai ada sanksi, karena Pemkab Wonosobo telah siap menjembatani setiap kesulitan ataupun kendala yang dihadapi pengembang, termasuk apabila harus menambah modal melalui perbankan pun kami siap membantu," kata Andang.
Ia menjelaskan Pasar Induk Wonosobo baru tetap menjadi pasar tradisional meskipun ditata dengan konsep modern untuk mengakomodasi sekitar 2.900 pedagang.
"Konsep penataan pedagang akan menggunakan sistem zonasi, sehingga diyakini semua pedagang akan mampu berjualan dan bersaing secara sehat serta tetap rapi dan bersih," katanya.
Eko di Wonosobo, Rabu, mengatakan sisa waktu sekitar 74 hari akan mampu dimanfaatkan penyedia jasa untuk tahap finishing sehingga pada awal tahun 2021, pemkab dapat memasuki tahap penataan pedagang.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau langsung perkembangan pembangunan pasar terbesar di Wonosobo tersebut bersama Sekda Wonosobo, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, dan Kabag Prokompim Setda Wonosobo.
"Dari hasil pemantauan ini serta mendengar langsung penjelasan dari pihak penyedia jasa, maka kami meyakini tenggat penyelesaian pada 21 Desember mendatang akan dapat dipenuhi," kata Eko.
Sejumlah kekurangan yang ditemukan di lapangan, katanya masih dalam tahap wajar, yaitu terkait banyaknya sisa material yang terkesan berantakan dan memerlukan pembersihan.
Menurut dia pihak penyedia jasa juga mengaku siap untuk menuntaskan kewajiban mereka sesuai jadwal yang disepakati, mengingat apabila terjadi keterlambatan, mereka akan menuai konsekuensi tidak ringan.
Kepada pihak pelaksana pekerjaan di lapangan, Eko meminta agar mereka memanfaatkan waktu dengan optimal, termasuk di dalamnya capaian progress pembangunan harus sudah 100 persen pada 30 November 2020.
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo mengatakan apabila pembangunan mundur, maka pihak pelaksana masih memiliki waktu 20 hari sebelum 21 Desember 2020.
"Kami berharap agar tidak sampai ada sanksi, karena Pemkab Wonosobo telah siap menjembatani setiap kesulitan ataupun kendala yang dihadapi pengembang, termasuk apabila harus menambah modal melalui perbankan pun kami siap membantu," kata Andang.
Ia menjelaskan Pasar Induk Wonosobo baru tetap menjadi pasar tradisional meskipun ditata dengan konsep modern untuk mengakomodasi sekitar 2.900 pedagang.
"Konsep penataan pedagang akan menggunakan sistem zonasi, sehingga diyakini semua pedagang akan mampu berjualan dan bersaing secara sehat serta tetap rapi dan bersih," katanya.