Solo (ANTARA) - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menawarkan strategi untuk terus mengembangkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada masa pandemi COVID-19.

"Kami berupaya memberikan pendampingan ke UMKM karena di masa COVID-19 ini banyak tantangan mulai dari protokol kesehatan, ekonomi yang mengarah ke resesi hingga daya beli masyarakat yang mengalami penurunan," kata Pengurus ISEI Cabang Surakarta Darmanto pada Webinar dengan tema "Kiat Usaha Akses Permodalan di Masa Pandemi Melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional" di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan ada beberapa strategi yang ditawarkan oleh ISEI, salah satunya adalah strategi orientasi pelanggan. Ia mengatakan strategi ini penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan pada saat ini. Dengan demikian, pelaku usaha bisa memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.

Baca juga: 4.651 UMKM Batang terima banpres Rp2,4 juta

"Selain itu juga strategi orientasi pesaing, tujuannya agar kita jangan sampai kalah saing dengan pelaku usaha yang lain. Selain itu juga orientasi inovasi, bagaimana pelaku usaha bisa mengembangkan inovasi di masa pandemi seperti ini, salah satu yang bisa dilakukan adalah jika sebelumnya hanya menjual makanan segar, saat ini bisa ditambah dengan makanan beku sehingga daya tahan lebih lama," katanya.

Sementara itu, pihaknya juga berharap agar pelaku usaha terus mengikuti perubahan. Ia mengatakan jika pelaku UMKM enggan berubah maka akan tertinggal mengingat perubahan, salah satunya dari sisi teknologi terus mengikuti.

"Kalau tidak berubah maka akan tertinggal. Selain itu juga bagaimana pengusaha memberikan penghargaan ke anggota atau karyawan sesuai kinerja serta pelaku usaha harus membuka diri untuk mau belajar terus-menerus," katanya.

Sementara itu Wakil Ketua Kadin Surakarta David R Wijaya mengatakan peran UMKM sangat strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional mengingat sektor tersebut mampu menyerap tenaga kerja cukup besar.

"Lebih dari 65 juta pekerja terserap di sektor UMKM, ini jadi kekuatan bagi ekonomi di Indonesia terutama di saat COVID-19 ini. Dalam hal ini kami sebagai payung pelaku usaha punya komitmen menciptakan dunia usaha yang kondusif dan di sini UMKM perlu didukung," katanya.

Dengan mendorong pelaku usaha melalui komunitas diharapkan ke depan mereka mampu mandiri dan mampu mengakselerasi kelompoknya sendiri.

"Dalam situasi ini Kadin tidak bisa berjalan sendiri, butuh kolaborasi termasuk dengan akademisi dan pelaku usaha itu sendiri," katanya.

Baca juga: OJK Surakarta: Stimulus pemerintah berdampak positif bagi UMKM
Baca juga: BI optimistis UMKM mampu gerakkan ekonomi nasional

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024