Boyolali (ANTARA) - Para petani tergabung Kelompok Tani Ngudi Santoso di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, menyambut gembira dari hasil panen komoditas sayuran jenis cabai keriting di masa pendemi COVID-19, harga bisa mencapai Rp25.000 perkilogram.

Para petani di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali telah memasuki masa panen untuk cabai varietas OR Twist 42 atau yang dikenal dengan varietas OR42, kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, disela panen raya cabai, di Desa Senden Selo Boyolali, Selasa.

"Para petani tergabung Kelompok Tani Ngudi Santoso Desa Senden sangat antusias memanen cabai keriting. Petani kini sudah bisa membaca alam. Terbukti pada masa panen harga cabai mampu menembus Rp25.000/kg hingga Rp26.000/kg," kata Bambang Jiyanto.

Bahkan, harga cabai keriting saat ini, sudah mencapai Rp26.000/kg di pasar. Hal ini, salah satu bukti bahwa petani-petani sudah mulai cerdas, dapat membaca alam dan bisa memetakan situasi pasar di sekitarnya.

Menurut Bambang pada masa pandemi COVID-19 saat ini, para petani tetap dapat bertahan dari hasil panen cabai lahannya.

Para petani di lereng Gunung Merbabu Boyolali yang menanam cabai di lahan seluas sekitar 20 hektare yang tersebar di Kecamatan Selo, petani mulai menanam cabai mulai Mei 2020, sehingga awal September sudah bisa dipanen untuk dijual ke pasar.

Satu batang tanaman cabai bisa 17 kali dipanen, sehingga dalam satu hektare mampu menghasilkan satu ton cabai siap jual.

Petani dapat panen cabainya hingga sebanyak 17 kali. Petani melakukan panen cabai setiap tujuh hari sekali. Di Desa Senden denga lahan sekitar 800 meter persegi, berhasil produksi cabai sekitar satu ton, sehingga rata-rata setiap satu hektare lahan diperkirakan bisa memproduksi cabai sekitar 10 ton.

Menurut Kardi (45) salah satu anggota Kelompok Tani Ngudi Santoso Desa Senden Boyolali panen cabai untuk tahun ini cukup memuaskan.

Hak tersebut, kata Kardi, karena dari satu batang tanaman cabai bisa memproduksi hingga panen habis mencapai setengah kilogram.

"Saya anggap panen cabai tahun ini, para petani berhasil," kata Kardi.

Para petani berharap dengan membaca alam sekitar bisa cermat dalam memilih komoditas tanaman yang akan dikembangkan. Sehingga, hasil dari komuditas itu, mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. 
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024