Semarang (ANTARA) - Bank Jateng Cabang Klaten melakukan sosialisasi Cash Management System (CMS) untuk memberikan kemudahan akses perbankan.

“Kegiatan sosialisasi dan bimtek CMS ini dihadiri sejumlah pejabat di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, termasuk Kepala Disdik Klaten Dr Wardani Sugiyanto MPd bersama jajarannya. Harapan kami, program CMS bisa diterapkan di lingkup OPD di Klaten ini dalam hal kemudahan akses pelayanan, termasuk di lingkup Dinas Pendidikan,” kata Marsudi selaku
Pimpinan Bank Jateng Cabang Klaten.

Marsudi mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19, peran perbankan sangat dinantikan masyarakat.

Program CMS, kata Marsudi, selama ini sudah diimplementasikan pada jajaran OPD, baik dinas/instansi atau pun lingkup SMP.

"Ke depan, harapannya CMS ini juga bisa diimplementasikan ke seluruh Sekolah Dasar (SD) di 26 kecamatan se-Kabupaten Klaten. Data yang ada, saat ini baru 104 SD sebagai pilot project atau percontohan," katanya.

Ia mengatakan Bank Jateng sangat mendukung adanya CMS karena menjadi salah satu bagian dari transaksi nontunai yang diwajibkan oleh pemerintah.

Nantinya segala belanja sekolah, katanya, khususnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) ditransaksikan lewat CMS berupa transfer dana pada rekanan, gaji tenaga honorer atau wiyata bakti, dan pembelian buku pelajaran.

“Lewat CMS ini juga bisa diakses layanan belanja di Pemkab, seperti pembelian ATK, pembelian mebelair, maupun pembayaran pajak negara/pajak daerah. Transaksi pembayaran juga bisa dilakukan lewat CMS, seperti bayar tagihan lisrik, telepon, BPJS Kesehatan, PBB, pembelian tiket kereta api dan juga pembayaran ke PT Intan Pariwara dimana sudah host to host dengan Bank Jateng,” ujar Marsudi.

Menanggapi hal tersebut Kepala Disdik Klaten Wardani Sugiyanto turut mendukung dan siap menyukseskan program layanan CMS ini.

Langkah inovasi CMS, menurutnya sebuah terobosan percepatan layanan perbankan dan masyarakat di era pandemi COVID-19 tidak perlu datang langsung ke kantor, cukup melakukan transaksi dengan CMS ini dan hal ini dinilai efektif di saat adanya larangan orang berkerumun dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

“Layanan CMS ini sangat membantu bagi sekolah, khususnya bendahara dalam hal pembelanjaan. Biasanya dilakukan bendahara secara tunai menjadi nontunai, sehingga mengurangi risiko-risiko yang terjadi. Di samping itu, CMS mempermudah bagi dinas dalam memantau transparansi keuangan yang digunakan sekolah,” kata Wardani.




Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024