Magelang (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Magelang memberikan pelatihan keterampilan kepada para penyandang disabilitas sebagai bekal mereka mengembangkan kreativitas dalam memanfaatkan berbagai barang di sekitarnya untuk menghasilkan produk kreatif yang bernilai ekonomi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang Wulan Wahyuningsih dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis, mengatakan peserta pelatihan keterampilan kreatif itu berjumlah 20 orang yang terdiri atas 14 penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, empat penyandang disabilitas intelektual, dan seorang penyandang disabilitas fisik.
Pada kegiatan selama 14-18 September 2020 di Aula Panti Asuhan Mayu Dharma Kota Magelang itu, mereka dilatih membuat wayang dengan bahan baku berupa kertas karton, sedangkan Dinsos setempat menghadirkan pemateri dan instruktur, antara lain Budi Susilo dari SLB B YPPALB Kota Magelang dan pelaku seni wayang karton, Sugeng Prayitno dan Hadi Prayitno.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan bansos bagi 94 penyandang disabilitas
Ia menjelaskan tentang tujuan kegiatan yang antara lain untuk memberdayakan dan meningkatkan keterampilan penyandang disabilitas, serta memenuhi salah satu hak mereka untuk pengembangan diri.
"Sebagai upaya pemberdayaan dan meningkatkan 'skill' (keterampilan) penyandang disabilitas. Selain itu sebagai momentum pemulihan ekonomi di era pandemi COVID-19," katanya melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menjelaskan tentang keterampilan membuat wayang dari karton yang dipilih untuk materi pelatihan kepada mereka karena terkait dengan keikutsertaan dalam pelestarian seni budaya bangsa.
Selain itu, kata dia, bahan baku yang relatif sederhana tersebut akan lebih mudah diperoleh mereka dari lingkungan sekitarnya
"Adapun wayang dipilih karena merupakan seni budaya asli Indonesia yang patut dilestarikan. Pelatihan ini menggunakan bahan sederhana berupa karton yang mudah didapat dan murah," katanya.
Pada rangkaian kegiatan itu, peserta juga mendapatkan materi tentang motivasi menghadapi pandemi COVID-19, termasuk pentingnya menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona jenis baru tersebut.
Ia mengharapkan penyandang disabilitas mengembangkan keterampilan diri untuk makin memperkuat kemandirian, termasuk di tengah pandemi virus.
"Harapan kami mereka bisa mengembangkan diri dengan keterampilan yang dimiliki, minimal mereka mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan para instruktur," kata Wulan.
Penyuluh Sosial Muda Dinsos Kota Magelang Dwi Ambar Pratiknyo mengatakan program itu implementasi jejaring kerja dan kolabarosi dengan berbagai pihak yang bergerak dalam hal pemberdayaan dan advokasi hak-hak penyandang disabilitas.
"Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan tentang keterampilan kreasi daur ulang dan keterampilan bisnis berbasis digital," katanya.
Ia menjelaskan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas senantiasa dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang dalam mengakomodasi pemenuhan hak mereka yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Harapannya, katanya, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat membantu mereka lebih berdaya, mandiri, dan mampu melaksanakan fungsi sosial di masyarakat. (hms)
Baca juga: Penyandang disabilitas produksi masker transparan untuk tunarungu
Baca juga: Rompi "Penganthi" bantu mobilitas penyandang disabilitas sensorik netra
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang Wulan Wahyuningsih dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis, mengatakan peserta pelatihan keterampilan kreatif itu berjumlah 20 orang yang terdiri atas 14 penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, empat penyandang disabilitas intelektual, dan seorang penyandang disabilitas fisik.
Pada kegiatan selama 14-18 September 2020 di Aula Panti Asuhan Mayu Dharma Kota Magelang itu, mereka dilatih membuat wayang dengan bahan baku berupa kertas karton, sedangkan Dinsos setempat menghadirkan pemateri dan instruktur, antara lain Budi Susilo dari SLB B YPPALB Kota Magelang dan pelaku seni wayang karton, Sugeng Prayitno dan Hadi Prayitno.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan bansos bagi 94 penyandang disabilitas
Ia menjelaskan tentang tujuan kegiatan yang antara lain untuk memberdayakan dan meningkatkan keterampilan penyandang disabilitas, serta memenuhi salah satu hak mereka untuk pengembangan diri.
"Sebagai upaya pemberdayaan dan meningkatkan 'skill' (keterampilan) penyandang disabilitas. Selain itu sebagai momentum pemulihan ekonomi di era pandemi COVID-19," katanya melalui Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menjelaskan tentang keterampilan membuat wayang dari karton yang dipilih untuk materi pelatihan kepada mereka karena terkait dengan keikutsertaan dalam pelestarian seni budaya bangsa.
Selain itu, kata dia, bahan baku yang relatif sederhana tersebut akan lebih mudah diperoleh mereka dari lingkungan sekitarnya
"Adapun wayang dipilih karena merupakan seni budaya asli Indonesia yang patut dilestarikan. Pelatihan ini menggunakan bahan sederhana berupa karton yang mudah didapat dan murah," katanya.
Pada rangkaian kegiatan itu, peserta juga mendapatkan materi tentang motivasi menghadapi pandemi COVID-19, termasuk pentingnya menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona jenis baru tersebut.
Ia mengharapkan penyandang disabilitas mengembangkan keterampilan diri untuk makin memperkuat kemandirian, termasuk di tengah pandemi virus.
"Harapan kami mereka bisa mengembangkan diri dengan keterampilan yang dimiliki, minimal mereka mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan para instruktur," kata Wulan.
Penyuluh Sosial Muda Dinsos Kota Magelang Dwi Ambar Pratiknyo mengatakan program itu implementasi jejaring kerja dan kolabarosi dengan berbagai pihak yang bergerak dalam hal pemberdayaan dan advokasi hak-hak penyandang disabilitas.
"Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan tentang keterampilan kreasi daur ulang dan keterampilan bisnis berbasis digital," katanya.
Ia menjelaskan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas senantiasa dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang dalam mengakomodasi pemenuhan hak mereka yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Harapannya, katanya, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat membantu mereka lebih berdaya, mandiri, dan mampu melaksanakan fungsi sosial di masyarakat. (hms)
Baca juga: Penyandang disabilitas produksi masker transparan untuk tunarungu
Baca juga: Rompi "Penganthi" bantu mobilitas penyandang disabilitas sensorik netra