Jepara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengajukan alokasi elpiji ukuran tiga kilogram untuk kebutuhan selama tahun 2021 naik 36,92 persen dibandingkan dengan alokasi elpiji selama 2020 yang sebanyak 9.494.667 tabung.

"Tahun ini Kabupaten Jepara memang mendapatkan alokasi elpiji sebanyak 9.494.667 tabung. Sedangkan tahun 2021 kami usulkan naik menjadi 13 juta tabung atau naik 36,92 persen," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Achid Setiawan Candraningrat usai mengikuti rapat koordinasi virtual bersama Dinas ESDM Provinsi Jateng di Ruang Kerja Bupati Jepara, Selasa.

Achid Setiawan Candraningrat mengungkapkan usulan penambahan alokasi didasarkan karena adanya peningkatan kebutuhan elpiji tiga kilogram.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tercatat ada 168.021 keluarga yang membutuhkan suplai elpiji bersubsidi, kemudian tercatat ada 40.000 UMKM lebih.

"Dengan rasio konsumsi per keluarga empat tabung dan satu sektor UMKM sekitar 10 tabung setiap bulannya," ujarnya.

Menurut dia, tren peningkatan konsumsi elpiji bersubsidi hampir merata di semua daerah, termasuk Kabupaten Jepara.

Ia mengungkapkan, hingga Juli 2020, realisasi distribusi elpiji bersubsidi mencapai 6.001.720 tabung, sedangkan perkiraan atau estimasi realisasi pada bulan selanjutnya hingga akhir tahun sebanyak 4.572.950 tabung.

Selain elpiji tiga kilogram, Pemkab Jepara juga turut mengusulkan Jenis BBM Tertentu (JBT) minyak solar sebesar 41.564 kiloliter.

"Kemudian, Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sebesar 53.375 kiloliter. Usulan ini menunjuk surat Gubernur nomor 540/0011331 tertanggal 25 Agustus 2020, perihal usulan kebutuhan BBM dan elpiji bersubsidi tahun 2021," ujarnya.

Kasubbag Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Setda Jepara Heru Sutamaji menegaskan bahwa Pemkab Jepara akan terus melakukan upaya-upaya pengawasan terhadap distribusi elpiji dan BBM bersubsidi.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024