Semarang (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kegiatan sapa pelanggan secara virtual dalam rangka Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada tanggal 4 September.

Berbeda dari pelaksanaan sapa pelanggan pada tahun-tahun sebelumnya PLN melakukan kunjungan secara langsung kepada pelanggannya, kali ini mengingat situasi dalam masa pandemi COVID-19, kegiatan dilakukan melalui media virtual.

“Kali ini, PLN kembali menyapa pelanggan dan stakeholder dalam rangka mempererat keterikatan pelanggan dengan PLN untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan, mendengarkan suara pelanggan, dan menunjukkan kepedulian kepada lingkungan,” kata General Manager PLN UID Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta Feby Joko Priharto yang juga menjadi narasumber Webinar.

Baca juga: Tarif listrik golongan rendah turun mulai Oktober 2020

Dalam masa pandemi COVID-19, kata Feby, PLN menyadari para pelanggan selain harus berjuang memerangi Corona Virus juga tetap harus menjaga keberlangsungan usahanya di tengah beratnya tekanan ekonomi.

Keberpihakan PLN kepada para pelanggan diwujudkan dalam beberapa program yaitu; program diskon tarif tenaga listrik bagi pelanggan subsidi, program tambah daya Super Wow, program stimulus tarif tenaga listrik (TTL) tarif sosial-bisnis-industri, dan program Super Merdeka UMKM/IKM 2020.

Turut hadir sebagai narasumber, Kepala perwakilan Ombudsman RI Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masthuri, Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah Sabarudin Hulu, dan Ketua LP2K Provinsi Jawa Tengah Ngargono.

Ketua LP2K Jateng Ngargono pada paparannya mengapresiasi langkah PLN yang secara proaktif mencari keresahan konsumen.

“Kami apresiasi dimana setiap Hari Pelanggan Nasional, teman-teman di PLN menjemput, mencari, menilisik apa kira- kira yang menjadi permasalahan konsumen. Ini sejalan dengan misi kami di LP2K, salah satunya membantu penyelesaian pengaduan konsumen,” kata Ngargono.

Ngargono juga memberikan masukan kepada PLN agar di masa pandemi ini komunikasi dengan pelanggan dapat lebih di tingkatkan.

“Saya kira PLN sudah menjalin komunikasi dengan baik. Tetapi saya berharap selama masa pandemi ini komunikasi PLN dengan pelanggan dapat lebih ditingkatkan lagi,” katanya.

Kepala perwakilan Ombudsman RI Daerah Istimewa Yogyakarta Budhi Masthuri menambahkan salah satu ciri pelayanan publik yang baik adalah bagaimana membangun hubungan antara penyelenggara layanan dan pengguna layanan lebih dari sekadar hubungan penjual dan pembeli.

“Jadi ada engagement di situ yang luar biasa dan hari ini kembali kita melihat PLN sangat komit untuk membangun hubungan itu,” katanya.

Upaya untuk membangun engagement ini, menurutnya adalah cara yang diperlukan oleh setiap lembaga pelayanan publik untuk memperkecil kesenjangan antara ekspektasi pengguna layanan terhadap kemampuan pemberi layanan dalam berinovasi.

Dalam kesempatan tersebut ada kurang lebih 130 pelanggan dari seluruh wilayah Jateng dan DIY yang mengikuti Webinar Sapa Pelanggan dan pada penghujung acara dibagikan sebanyak 8 kompor induksi kepada peserta yang berhasil menjawab kuis.

Kegiatan sapa pelanggan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelanggan untuk dapat menyampaikan kritik, saran, maupun apresiasi kepada PLN, yang nantinya berimbas kepada peningkatan kualitas layanan PLN.

Baca juga: PLN pastikan keandalan pasokan selama pandemi COVID-19
Baca juga: PLN perpanjang diskon tarif listrik hingga Desember 2020


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024